Makan Bergizi Gratis Disorot Dunia, Bill Gates Bakal Temui Prabowo di Indonesia
Presiden Prabowo Subianto bangga atas pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang telah menarik perhatian dunia.
Penulis: Heri Prihartono | Editor: Heri Prihartono
TRIBUNJAMBI.COM - Presiden Prabowo Subianto bangga atas pelaksanaan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang telah menarik perhatian dunia.
Prabowo menyebut sejumlah pemimpin negara hingga tokoh global menunjukkan ketertarikan terhadap program tersebut, termasuk pendiri Microsoft, Bill Gates.
"Tokoh dunia Bill Gates akan datang ke kita, minta ketemu saya," ujar Prabowo dalam Sidang Kabinet Paripurna di Kantor Presiden, Senin (5/5/2025). Menurutnya, permintaan pertemuan itu sudah diajukan sejak November 2024. "Antara lain mau menyatakan dukungan dan penghargaan atas makan bergizi kita."
Kedatangan Bill Gates dijadwalkan pada Rabu (7/5/2025). Pertemuan ini dinilai sebagai pengakuan atas inisiatif Indonesia dalam menjamin asupan gizi masyarakat melalui program skala nasional tersebut.
Meski demikian, Prabowo menekankan bahwa dirinya belum merasa layak menerima pujian. Ia menilai keberhasilan program baru bisa diukur pada akhir 2025.
"Saya merasa besar hati, tapi saya merasa jangan dipuji, kita belum berhasil. Kita berhasil InsyaAllah Desember 2025," katanya.
Prabowo menegaskan, indikator keberhasilan MBG meliputi distribusi makanan yang bersih, aman, dan bergizi kepada 82,9 juta warga. "Kalau kita bisa antar makanan tiap hari... dalam keadaan bersih, keadaan aman, keadaan bergizi, pada saat itulah boleh kita terima ucapan selamat," tegasnya.
Evaluasi Diperlukan, Tapi MBG Tetap Berdampak
Program MBG sendiri masih dalam tahap penyempurnaan. Direktur Indonesia Political Review (IPR), Iwan Setiawan, mengakui masih ada kekurangan dalam implementasinya. Namun ia menilai manfaat program sudah mulai dirasakan masyarakat luas.
“April ini sudah 3 juta anak Indonesia telah mendapat manfaat dari MBG. Dapur komunitas tumbuh di ribuan titik membuka ribuan lapangan pekerjaan baru, dan petani lokal mulai merasakan peningkatan permintaan dari rantai pasok pangan yang terbangun,” ujar Iwan, Rabu (30/4/2025).
Ia mengingatkan agar kritik terhadap MBG tidak mengarah pada penghentian program, karena akan berakibat langsung pada akses gizi anak-anak miskin dan keberlangsungan mata pencaharian ribuan pekerja.
“Menyerukan pembatalan program ini sama dengan memutus akses gizi anak-anak miskin, menghentikan pendapatan ribuan pekerja dapur, dan melemahkan ekonomi desa,” jelasnya.
Menurut Iwan, program seperti MBG membutuhkan waktu dan penyesuaian, sebagaimana BPJS, BOS, maupun sekolah gratis yang pada awalnya juga menuai kritik.
“Benar, pelaksanaan MBG belum sempurna. Namun bukan berarti MBG harus dihentikan. MBG perlu perbaikan bertahap dan penguatan tata kelola, bukan pembatalan," tegasnya.
Langkah perbaikan yang kini sedang dijalankan termasuk peningkatan kualitas dan pengawasan makanan, digitalisasi sistem pembayaran, serta kolaborasi antar-pemerintah daerah dan pusat.
Artikel ini diolah dari Tribunews.com
Baca juga: Zulhas Disebut Ingin Dampingi Prabowo di 2029, Kader PAN Jambi Beri Dukungan
Reakasi Istana dan Kapolri Soal Driver Ojol Tewas Dilindas Trantis Brimob, Propam Amankan 7 Personel |
![]() |
---|
Habis Immanuel Ebenezer Disindir Prabowo: Pakai Baju Oranye, Apakah Tidak Ingat Istri dan Anak? |
![]() |
---|
Mual hingga Pusing, Siswa di Bengkulu Diduga Keracunan Makan Bergizi Gratis |
![]() |
---|
Tahan Tangis Jaja Miharja Terima Penghargaan dari Presiden Prabowo: Kita Rakyat Pasti Gembira |
![]() |
---|
BP Haji Resmi Naik Kelas Jadi Kementerian, Menteri di Kabinet Merah Putih Presiden Prabowo Bertambah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.