Berita Viral

Gatot Nurmantyo Diingatkan Razman Nasution Usai Kisruh dengan Hercules: Jangan Menuding Tanpa Dasar

Razman Arif Nasution menegaskan bahwa pernyataan Ketua Umum GRIB, Rosario de Marshall alias Hercules, soal "purna-purna" bukanlah penghinaan

Penulis: Tommy Kurniawan | Editor: Tommy Kurniawan
IST
Razman menyesalkan reaksi keras Gatot Nurmantyo yang menyebut Hercules “preman pakai baju ormas” dan menudingnya melecehkan purnawirawan. 

TRIBUNJAMBI.COM - Organisasi GRIB Jaya yang dipimpin Hercules belakangan jadi sorotan.

Hal itu itu bermula ketika peristiwa mobil polisi di Depok, Jawa Barat.

Kemudian perseteruan berlanjut dengan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.

Bahkan mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo juga menyentil Ketua Umum GRIB Jaya, Hercules.

Saling serang sindiran pun terjadi antara Gatot Nurmantyo dan Hercules hingga viral di sosial media.

Hal itu juga terjadi dengan Dedi Mulyadi.

Baca juga: Jabatan Kabid Propam Polda Papua Barat Daya Kosong, Bayang-bayang Kasus Iptu Tomi Masih Menghantui

Baca juga: Tinggalkan OPM, Minanggeng Murib Cium Merah Putih dan Pilih Jadi Tukang Kebun

Baca juga: KKB Papua Klaim Tembak 7 Prajurit TNI di Intan Jaya, Jubir OPM: Aparat Militer Indonesia Terluka

Belum selesai masalah tersebut, viral lagi aksi GRIB Jaya di Kalimantan Tengah yang menutup satu pabrik.

Terkait hal itu, Pengacara Razman Nasution angkat bicara soal Gatot Nurmantyo.

Akibat peristiwa ini, Razman Nasution selaku Kepala Bidang Komunikasi Publik DPP GRIB Jaya turut naik panggung.

Ia menyampaikan tanggapan atas polemik yang muncul antara Dedi Mulyadi, Gatot Nurmantyo, dengan Ketua Umum GRIB Jaya, Rosario de Marshall atau Hercules tersebut.

Sebelumnya, Razman Nasution telah mengingatkan Gubernur Dedi Mulyadi agar tidak mengusik ormas GRIB Jaya di Jawa Barat.

Kini, Razman juga angkat bicara menanggapi Jenderal (purn) Gatot Nurmantyo.

Razman Arif Nasution menegaskan bahwa pernyataan Ketua Umum GRIB, Rosario de Marshall alias Hercules, soal "purna-purna" bukanlah penghinaan terhadap individu purnawirawan TNI, termasuk Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo.

Menurut Razman, istilah tersebut tidak ditujukan secara personal, melainkan sebagai kritik terhadap sikap politik sebagian kalangan dalam Forum Purnawirawan Prajurit TNI. 

Razman menyampaikan bahwa kehadiran Hercules di Pengadilan Negeri Jakarta Utara beberapa waktu lalu hanya kebetulan karena ada urusan di sekitar lokasi tersebut.

Di hadapan para wartawan dan pengunjung yang hadir, Hercules sempat melontarkan kalimat bernada kritik, “Purna-purna itu, apa itu? Mampu kudeta?”

Kalimat itu, kata Razman, semestinya tidak dipelintir karena konteksnya jelas menanggapi dinamika politik pasca-pemilu dan pernyataan sikap Forum Purnawirawan yang dinilai berseberangan dengan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wakil Presiden Gibran Rakabuming Raka. 

“Pak Hercules tidak menyebut nama, tidak menyasar individu. Kalimat ‘purna-purna’ adalah bentuk penekanan retoris, bukan penghinaan. Kami menghormati para purnawirawan, tapi sebagai warga negara, Pak Hercules punya hak menyampaikan sikap berbeda terhadap forum yang terkesan ingin memecah soliditas nasional,” ujar Razman dalam keterangannya kepada awak media, Jumat (2/4/2025).

Emosi Mantan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo tak terbendung gegara ucapan Ketua Umum Gerakan Indonesia Baru (Grib) Rosario de Marshal alias Hercules.
Emosi Mantan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo tak terbendung gegara ucapan Ketua Umum Gerakan Indonesia Baru (Grib) Rosario de Marshal alias Hercules. (IST)

Razman: Jangan Menuding Tanpa Dasar dan Menyerang Pribadi.

Razman juga menyesalkan reaksi keras Gatot Nurmantyo yang menyebut Hercules “preman pakai baju ormas” dan menudingnya melecehkan purnawirawan.

Menurut Razman, sikap emosional seperti itu justru tidak mencerminkan keteladanan seorang mantan Panglima TNI. 

“Kami tidak pernah menyenggol Pak Gatot. Jadi kami juga bertanya-tanya kenapa beliau merasa disinggung. Istilah ‘purna-purna’ tidak sama dengan ‘purnawirawan’ sebagai status resmi militer. Ini hanya bahasa percakapan yang perlu dilihat dalam konteks,” tegas Razman. 

Putra Muara-Madina-Sumut ini menambahkan, bahwa GRIB Jaya, sebagai organisasi yang mendukung penuh pemerintahan Prabowo-Gibran, akan selalu berada di garis depan membela integritas nasional dan tidak akan tinggal diam jika ada upaya untuk menggoyahkan stabilitas politik, apalagi lewat narasi publik yang menyesatkan. 

“GRIB Jaya menjunjung nilai kebangsaan. Kami siap berdialog, bahkan terbuka jika Pak Gatot ingin debat terbuka di televisi. Tapi jangan menuding tanpa dasar dan menyerang pribadi. Kita semua punya hak yang sama sebagai warga negara,”pungkas Razman.

Senator Niluh Djelantik soroti Keberadaan ormas GRIB Jaya di Bali

Anggota DPD RI, Niluh Djelantik, juga menyoroti keberadaan (pendirian) ormas GRIB Jaya di Bali.

Padahal menurut Niluh Djelantik, Pulau Bali sudah punya puluhan ribu pecalang. Namun, mereka belum mendapatkan perhatian dari pemerintah.

Sebagai wakil rakyat daerah Bali, ia akan memperjuangkan eksistensi mereka.

"Senator Niluh Djelantik sudah bertahun-tahun menyuarakan dan menuntut hak untuk mereka jauh sebelum menjabat. Ayo pejabat lainnya, bersamai perjuangan Mbok Niluh,"tulis dia melalui akun Facebooknya yang terverifikasi, Sabtu (3/5/2025).

Ia juga butuh pencerahan terkait keberadaan ormas GRIB Jaya tersebut di Bali.

"Di Bali ada ormas ini juga kan? Visi Misi bikin ormas GRIB di Bali apa ya? Apakah menjaga keamanan, membuat keseharian warga Bali aman dan nyaman? Bisa Mbok tahu pengabdian ormas ini untuk Bali dan masyarakat Bali? Berikan kami pencerahan,"sambungnya.

"Bali sudah punya puluhan ribu pecalang dan jika pemerintah konsisten memperjuangkan hak pecalang termasuk menetapkan anggaran untuk operasional mereka, maka Bali tentu aman dalam perlindungan semeton pecalang yang sejak jaman dahulu kala mengayomi masyarakat, bukan hanya di bidang adat, tapi juga dalam kehidupan mereka sehari-hari,"jelasnya lagi.

"Kepada ketua GRIB dan jajarannya. Kita hidup bersama-sama di Bali. Di mana bumi dipijak di sana langit dijunjung. Mohon kepada pemegang kebijakan, pemerintah dapat mengklarifikasi terkait pendirian ormas tersebut. Bali dan seisinya berhak untuk bahagia. Lahir dan batin. Dan menjadi tugas negara memastikan keamanan dan keselamatan rakyatnya,"pungkasnya.

Terpantau, postingan Niluh Djelantik ini telah dibagikan ratusan kali dan di-like ribuan netizen.

Dalam postingannya ini, Niluh Djelantik juga me-repost salah satu berita terkait penangkapan enam anggota ormas GRIB Jaya di Depok, Jawa Barat, terkait aksi brutal pembakaran mobil dan penganiayaan anggota Polres Metro Depok.

Postingan Senator Niluh Djelantik ini setelah pekantikan pimpinan baru ormas Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu Jaya (GRIB JAYA) Provinsi Bali.

Diketahui, Ketua Umum DPP GRIB Jaya, Hercules Rosario de Marshall (Hercules) dan Sekretaris Jenderal DPP GRIB Jaya, Zulfikar, secara resmi melantik Yosef Nahak, sebagai Ketua DPW Provinsi Bali.

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved