Profil Mayjen TNI Djon Afriandi, Danjen Kopassus Sebut Premanisme Harus Ditindak:Lahir di Payakumbuh

TRIBUNJAMBI.COM - Berikut profil Mayor Jenderal (Mayjen) TNI Djon Afriandi, Danjen Kopassus ke-37 yang sebut aksi premanisme harus ditindak.

Premanisme tersebut sangat meresahkan, mengganggu ketertiban dan keamanan masyarakat.

Bahkan penindakan tersebut juga dilakukan terhadap aksi yang mengatasnamakan organisasi kemasyarakatan atau ormas.

Menurutnya, segala bentuk aksi premanisme harus ditindak tegas, meskipun dilakukan kelompok yang mengatasnamakan ormas.

Namun siapa sebenarnya Djon Afriandi?

Berikut profil dan riwayat jabatan yang pernah diemban Djon Afriandi sebelum menjadi Danjen Kopassus.

Mayjen TNI Djon Afriandi menjabat Komandan Jenderal Kopassus sejak 8 Maret 2024.

Menelusuri jejak sosok anggota pasukan elite ini sangat menarik, terutama saat misi-misinya.

Baca juga: Ormas Berlagak Preman Tak Berkutik, Kopassus Segera Tindak Premanisme, Dedi: Negara Tak Boleh Kalah

Baca juga: Profil Rasamala Aritonang, Eks Angota KPK dan Pengacara Sambo Diperiksa KPK di Kasus TPPU Syahrul YL

Peristiwa itu saat Djon Afriandi adalah saat memimpin pasukan elite Kopassus di Aceh.

Kala itu, ada pasukan elite Indonesia ini menyelamatkan seorang bocah perempuan di tengah berondongan peluru.

Prajurit bernama Pratu Stanley, anggota Kompi Kopassus.

Stanley merupakan anak buah Djon Afriandi yang kala itu berpangkat letnan satu (lettu) infantri.

Djon yang menjabat sebagai Komandan Kompi (Danki), memimpin 10 orang prajuritnya untuk menjalankan misi merebut senjata sebanyaknya dari anggota Gerakan Aceh Merdeka (GAM).

Sosok Djon Afriandi lahir di Payakumbuh, Sumatera Barat, pada 14 Juni 1972.

Latar belakan pendidikan dan karier Djon Afriandi pun menarik.