Berita Viral
Bidan Setir Ambulans Bawa Ibu Hamil Ketuban Pecah, Takut Ada Infeksi: Keselamatannya Kami Pikirkan
Viral di sosial media seorang bidan nekat jadi sopir ambulans demi menyelamatkan ibu hamil. Ia rela jadi sopir ambulans lantaran ibu hamil yang dibawa
Penulis: Tommy Kurniawan | Editor: Tommy Kurniawan
TRIBUNJAMBI.COM - Viral di sosial media seorang bidan nekat jadi sopir ambulans demi menyelamatkan ibu hamil.
Ya, sang bidan rela jadi sopir ambulans lantaran ibu hamil yang dibawa sudah pecah ketuban.
Video bidan jadi sopir dadakan ini pun beredar luas di sosial media.
Tampak sang bidan mengenakan pakaian dinas mengemudikan mobil dengan kecepatan tinggi.
Terdengar juga sirene meraung mengiring laju mobil.
Sang bidan sangat sigap memencet klakson memperingatkan pengendara lain di depannnya.
"Ibu bidan di Dairi ini setir ambulans sendiri demi selamatkan ibu dan anak," begitulah narasi yang beredar di media sosial.
Baca juga: Karyawati di Kota Jambi Lakukan Pengelapan, Terungkap Setelah Liburan ke Bali dan Bergaya Hedon
Baca juga: Respon Kapuspen TNI, Dandim, Komnas HAM hingga Puan Maharani Soal Provokasi KKB Papua-Ingin Merdeka
Kini terungkap sudah sosok bidan tersebut.
Dia adalah Doya Berutu asal Kabupaten Dairi, Sumatera Utara.
Kepala Puskesmas Parongili, Rismawaty Dokoksaribu bercerita kejadian bidan Doya menjadi sopir ambulans pada Selasa (15/4/2025).
Hari itu bidan Doya tengah menangani pasien seorang ibu hamil asal Desa Palipi, Kelurahan Parongli.
Ibu hamil itu datang ke Puskesmas Parongli, tempat dimana Doya bertugas.
Menurut Risma, pasien datang dalam kondisi ketuban sudah pecah.
"Pecah dini jadi harus segera dirujuk ke Rumah Sakit Sidikalang," jelasnya seperti dikutip dari Kompas.com via Tribun Bogor.
Secara medis kondisi tersebut bisa membahayakan kondisi ibu dan bayi dalam kandungan.
"Takutnya terjadi infeksi pada tubuh ibu dan bayi," katanya.
Oleh karena itulah petugas bersama bidan Doya sigap mengambil tindakan.
"Keselamatan mereka inilah yang kami pikirkan," katanya.

Namun ketika hendak ke rumah sakit, ambulans yang siaga justru tak memiliki sopir.
Kata Risma, sopir yang biasa mengemudikan ambulans itu sudah dirumahkan akibat kebijakan pemerintah.
"Sopir ini kan sudah tidak terikat lagi karena dirumahkan," katanya.
Mereka juga sempat menghubungi sang sopir, tapi sayangnya saat itu ia menolak.
"Saya tetap hubungi dia untuk membantu. Sayangnya, dia lagi ada kerjaan, jadi tidak bisa," katanya.
Rismawaty melanjutkan, berdasar hasil perundingan maka bidan Doya memberanikan diri mengendarai sendiri ambulans tersebut.
"Doya bersedia untuk menyetir karena memang situasinya genting sekali," katanya.
Berkat keberanian bidan Doya, proses persalinan pasien pun berjalan lancar.
"Ibu dan bayinya sehat dan sudak kembali ke rumah," kata Risma.
Kepala Dinas Kesehatan Sumut Faisal Hasrimy menyoroti seorang bidan bawa ambulans gara-gara tak ada sopir di Kabupaten Dairi yang viral di sosial media.
Menurut Faisal, pihaknya sudah mengkonfirmasi kejadian tersebut dengan pihak Dinkes Dairi dan Puskesmas Parongil, Kecamatan Silima Pungga - Pungga Kabupaten Dairi (tempat bidan bekerja)
Dari hasil pengecekannya, kata Faisal, bidan tersebut membawa ambulans karena dalam keadaan emergency.
"Jadi ada salah satu warga yang hendak melahirkan, kebetulan pasien dalam keadaan emergency sehingga harus dirujuk ke RSUD Sidikalang. Pada saat itu, memang supir tidak ada," jelasnya saat dikonfirmasi Tribun Medan, Senin (21/4/2025).
Diterangkannya, dari hasil pengecekan supir ambulan itu sudah lama tidak ada. Alasannya, supir itu tidak melengkapi berkas PPPK.
"Sudah kita cek dan koordinasi katanya sudah lama tidak ada sopir ambulans di tempat mereka. Supir yang laam itu, katanya keluar karena tidak melengkapi berkas PPPK," ucapnya.
Menurutnya, belum adanya sopir itu karena kemungkinan gaji supir ambulans, belum dianggarkan di kabupaten Dairi
"Hari ini memang posisinya belum bisa menerima supi yang baru. Inilah mau Kita sarankan perubahan anggaran di Kabupaten agar bisa menampung (gaji sopir ambulans)," jelasnya.
Untuk itu, Faisal mendorong Dinkes, maupun Pemkab Dairi untuk segera mencari sopir ambulans.
"Sebenarnya percepatan (cari sopir ambulans) sudat kita dorong baik itu ke Pemkab, Dinkes ataupun ke Puskesmas yang bersangkutan. Namun memang, setiap nakes di Puskesmas itu harus siap dan serba bisa tetutama dalam kondisi darurat," tuturnya.
Namun, pihak Pemkab Dairi belum bisa memenuhi (adanya sopir ambulans di setiap puskesmas) memang mungkin keterbatasan anggaran.
"Sudah kita dorong karena hari ini memang keterbatasan anggaran. Tetapi itu tidak jadi penghalang, karena seluruh pihak nakes yang dikerjakan di Puskesmas sudah dianggap serba bisa dalam keadaan darurat," jelasnya.
Meski begitu, jika memang tidak bisa mencarikan sopir ambulans di puskesmas secara full, setidaknya kata Faisal pihaknya menyarankan agar puskesmas tetap mencari ambulans dengan sistem gaji harian.
"Artinya hari ini sopir puskesmas tidak ada. Kita dorong, kita sesuaikan dengan kemampuan keuangan daerah kalau dananya ada kita gaji sopir. Jika tidak bisa, kita pakai sopir ambulans yang di gaji harian. Namun, semua tergantung kondisi keuangan daerah. Karena biasanya beberapa pegawai puskesmas ini selain jadi tenaga kontrak juga merangkap jadi sopir ambulans," jelasnya.
Menurutnya, ada beberapa puskesmas mengambil kebijakan sopir harian yang sifatnya urgent.
"Artinya tergantung situasional, solusi ini, tetap kita dorong supaya sopir ambulans tetap bisa direkru. Jika tidak bisa, setidaknya di waktu-waktu tertentu saja. Karena emergency tidak setiap hari tapi nakes kita di puskesmas sudah siap dengan segala kondisi," jelasnya.
Menurtnya ada 619 puskesmas di Sumut, sehingga harus dimaklumi jika ada beberapa puskesmas yang tidak memiliki Supir ambulans.
Sementara tidak setiap hari di puskesmas ada emergency. Karena puskesmas kebanyakan dijadikan tempat pelayanan imunisasi dan lain-lain.
"Meski begitu ini akan kita dorong terus agar setiap kabupaten kota memberi anggaran untuk pembayaran gaji sopir ambulans.karena ada beberap supir yang memang tidak digaji, karena mereka memang merangkap nakes tenaga kontrak,"ucapnya.
Faisal juga mengapresiasi pihak bidan yang berani membawa ambulans dalam keadan darurat.
"Untuk bidan yang bersangkutan sudah kita telepon. Dan kami ucapkam apresiasi kesigapan nakes dari bidan tersebut," jelasnya.
Bidan tersebut juga kata Faisal memiliki Sim dan membawa ambulans sesuai dengan prosedur.
"Mengapresiasi kerja beliau bahwa ibu tersebut ambil langkah yang tepat karena kondisi emergency. Dan semuanya sudah sesuai SOP yang ada," jelasnya.sa Rahmadani | Editor: Ayu Prasandi
Viral Kakek 73 Tahun Nikahi Gadis 27 Tahun di Bengkulu, Sai'un: Namanya Jodoh |
![]() |
---|
Viral Emak Berdaster Gagalkan Aksi Begal Residivis asal Sumsel yang Akhirnya Kena Dor |
![]() |
---|
Suami Curiga lantas Gerebek Istri Berduaan sama Pak Kades di Kamar Kos usai Antar Anak |
![]() |
---|
ISTRI Dibunuh Suami Usai Dituduh Selingkuh, Padahal Baiq Miranda Baru Sebulan Kerja di Bandara |
![]() |
---|
FANTASTIS Harta Kekayaan Bahlil Lahadalia Disorot di Tengah Isu Munaslub Golkar, Jokowi Kalah Jauh |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.