Berita Internasional

Sandera Israel Ungkap Kerinduan pada Keluarganya, Kecewa dengan Pengabaian Netanyahu

Seorang sandera yang merupakan warga negara Kolombia-Israel curhat, menilai pemerintah negara Israel abai terhadap nasibnya.

Editor: Mareza Sutan AJ
Telegram Brigade Al-Qassam
SANDERA KECEWA - Tangkap layar Telegram Brigade Al-Qassam, Minggu (20/4/2025), memperlihatkan sandera berkewarganegaraan Kolombia-Israel, Elkana Bohbot, yang sedang menelepon keluarganya, dalam video yang dirilis pada 19 April 2025. Dia mengungkapkan kekecewaannya pada pemerintah Benjamin Netanyahu. 

TRIBUNJAMBI.COM - Seorang sandera yang merupakan warga negara Kolombia-Israel curhat, menilai pemerintah negara Israel abai terhadap nasibnya.

Dia adalah Elkana Bahbot, yang menyapa istrinya melalui sambungan telepon dan mengungkapkan bahwa dia sangat merindukan keluarganya.

Brigade Al-Qassam, sayap militer Gerakan Perlawanan Islam atau Hamas menerbitkan video seorang sandera berkewarganegaraan Kolombia-Israel, Elkana Bohbot, yang sedang menelepon keluarganya.

Dalam video yang dipublikasikan pada hari Sabtu (19/4/2025), ia mengeluh kepada anggota keluarganya, satu per satu, tentang pengabaian pemerintah Israel terhadap masalah para sandera.

Pada awal video, Elkana Bohbot menyapa istrinya melalui telepon dan mengungkapkan bahwa ia sangat merindukan keluarganya.

"Halo Rivka, istriku yang luar biasa... dengarkan aku... apa kabarmu?

"Aku ingin kau tahu bahwa aku memimpikanmu setiap hari, setiap malam, setiap jam.

"Aku sangat ingin melihatmu. Aku melihatmu dan putra kita dalam mimpiku. Aku melihatmu sepanjang waktu," katanya.

Elkana Bohbot meminta keluarganya untuk terus menekan pemerintah Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, agar segera menyepakati perjanjian pertukaran tahanan.

"Kau adalah pahlawan, teruslah lakukan segalanya untukku. Jangan berhenti dan teruslah bekerja untukku," katanya.

"Aku ingin kau tahu, aku telah berbicara kepada semua orang. Aku sudah berbicara kepada negara, pemerintah, dan Serikat Pekerja Umum. Aku juga berbicara kepada tentara," lanjutnya, berbicara mengenai perjuangannya untuk pembebasan para sandera.

Ia juga mengatakan telah mendengar kabar, para tentara Israel, veteran, hingga akademisi di Israel telah menandatangani petisi untuk menekan pemerintahan Netanyahu agar menghentikan serangan di Jalur Gaza dan kesepakatan pertukaran tahanan.

Menurutnya, mereka yang menandatangani petisi jauh lebih peduli mengenai nasib sandera daripada pemerintah Israel terhadap mereka.

"Aku mendengar mereka juga menandatangani petisi untuk menghentikan perang dan membebaskan kami. Mereka lebih peduli kepada warga negaranya daripada pemerintah," katanya.

Ia kemudian meminta istrinya untuk menyerahkan telepon tersebut kepada putranya yang berusia lima tahun.

Halaman
123
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved