Renungan Kristen

Renungan Harian Kristen 18 April 2025 - Salib sebagai Akhir dan Awal

Bacaan ayat: Yohanes 19:18 (TB)  Dan di situ Ia disalibkan mereka dan bersama-sama dengan Dia disalibkan juga dua orang lain, sebelah-menyebelah,

Editor: Suci Rahayu PK
Instagram @ferinugroho77
Pdt Feri Nugroho 

Renungan Harian Kristen 18 April 2025 - Salib sebagai Akhir dan Awal

Bacaan ayat: Yohanes 19:18 (TB)  Dan di situ Ia disalibkan mereka dan bersama-sama dengan Dia disalibkan juga dua orang lain, sebelah-menyebelah, Yesus di tengah-tengah.

Oleh Pdt Feri Nugroho

 

Hari ini salib telah menjadi aksesoris yang dipasang sebagai perhiasan. Segi estetika pun ditampilkan.

Dengan berbagai macam bentuk variasi dibuat, menambah kesan indah bagi yang memandangnya. 

Namun pahamkah para pemakai, bahwa dua ribu tahun silam dalam konteks penjajahan Romawi, salib ada hukuman bagi penjahat kelas kakap yang tertangkap. Untuk menciptakan efek jera, seorang penjahat disalibkan di atas sebuah bukit.

 Ia dipertontonkan. Berhari-hari ia harus menahan rasa sakit dan tersiksa. Teriakan pilu menggema; keras suaranya dihari pertama dan seiring waktu, suaranya semakin parau dan melemah.

 Burung pemakan bangkai mulai berdatangan. Tidak peduli, orang yang disalib masih hidup, burung mulai mematuki tubuhnya, dimulai dari bagian yang paling rentan. Biji mata menjadi pilihan terbaik.

Seiring waktu, darah terus mengalir, nafas mulai tersengal dan akhirnya mati. 

Yesus pun disalibkan.

 Ia dikategorikan penjahat kelas kakap, bersama dua orang yang lain.

Teriakan orang-orang yang terhasut, "Salibkan Dia, salibkan Dia...!", menjadi legitimasi bagi Pontius Pilatus untuk setuju dengan hukuman tersebut; meskipun ia tidak menemukan kesalahan apapun, kecuali pertentangan tentang persoalan keagamaannya.

Ia memilih cuci tangan dan pergi meninggalkan ruang sidang dan membiarkan Yesus disalibkan. 

Dari sudut pandang kemanusiaan, kematian Yesus adalah tragedi. Yesus harus menjadi korban pergolakan politik, dimana para penguasa memilih ketertiban dengan mengorbankan satu orang yang dipersalahkan. Kaum agamawan memandang Yesus sebagai penyesat yang layak untuk dibinasakan.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved