Berita Batanghari

Data Kasus KDRT di Batanghari Jambi, Kekerasan Terhadap Perempuan Meningkat

Selain dari kasus kriminalitas dan narkotika, kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) meningkat di Kabupaten Batanghari, Jambi, di awal tahun 2025.

Penulis: Abdullah Usman | Editor: Suci Rahayu PK
Pixabay
Ilustrasi KDRT - Kasus KDRT di Batanghari Jambi meningkat di awal tahun 2025 jika dibandingkan tahun lalu di periode yang sama 

TRIBUNJAMBI.COM, MUARA BULIAN - Selain dari kasus kriminalitas dan narkotika, kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) meningkat di Kabupaten Batanghari, Jambi, di awal tahun 2025.

Peningkatan ini dibandingkan dengan kasus KDRT tahun 2024 untuk periode yang sama.

Hal tersebut diketahui, berdasarkan data Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) Batanghari

Sejak Januari - April 2025 tercatat sudah ada 18 kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kabupaten Batanghari

“Dimana 11 diantaranya merupakan kasus kekerasan terhadap perempuan dan 7 sisanya merupakan kasus kekerasan anak, “ kata Kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) Neneng Eva Anggraeni, Senin (14/4/2025).

Lanjutnya, dengan kondisi tersebut kasus kekerasan terhadap perempuan menjadi kasus tren di awal tahun 2025 ini. 

Menjadi kasus tren (sering terjadi) yang didominasi lebih pada kekerasan terhadap perempuan, termasuk KDRT. 

Baca juga: Penemuan Mayat Pria Tanpa Identitas Mengapung di Sungai Batang Tembesi Batanghari Jambi

Baca juga: Sosok Irjen Rudi Setiawan, Deputi Bid Penindakan dan Eksekusi KPK yang Dimutasi Jadi Kapolda Jabar

Pihaknya juga banyak mendapat laporan, dimana tertinggi yang diterima justru dari kecamatan, yakni di Kecamatan Mersam. 

“Faktornya bisa beragam, mulai dari pertengkaran suami istri yang disebabkan oleh faktor utamanya ekonomi, “ jelasnya. 

Selain kasus kekerasan terhadap perempuan, kasus pada anak sendiri juga menjadi perhatian. 

Dimana untuk kasus anak ini dibagi dua, yaitu kekerasan fisik dan pelecehan terhadap anak. 

“Untuk tahun 2025 ini kasus pelecehan tidak begitu terlihat, hanya saja kasus kekerasan yang mulai terlihat, “ tuturnya. 

Pemerintah sendiri sudah melakukan berbagai cara untuk menekan angka kasus tersebut, diantaranya dengan langkah pencegahan.

Dengan berbagai cara baik pendekatan sosialisasi maupun melibatkan motivator. Dengan cara dapat dilakukan pada saat momen-momen keramaian di kecamatan tersebut. (Tribunjambi.com/Abdullah Usman)

 


Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Penemuan Mayat Pria Tanpa Identitas Mengapung di Sungai Batang Tembesi Batanghari Jambi

Baca juga: Sosok Irjen Rudi Setiawan, Deputi Bid Penindakan dan Eksekusi KPK yang Dimutasi Jadi Kapolda Jabar

Baca juga: Ratusan Warga 4 Desa Datangi Gedung DPRD Muaro Jambi, Mengadu karena Jatuh Akibat Jalan Rusak

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved