Polemik di Papua
KKB Papua Tuduh TNI Lakukan Pengeboman, Kini Kirim Pasukan Perang ke Intan Jaya
TPNPB-OPM yang disebut juga KKB Papua menuduh TNI melakukan pengeboman di Intan Jaya.
TRIBUNJAMBI.COM - Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat – Organisasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM) yang disebut juga KKB Papua menuduh TNI melakukan pengeboman di Intan Jaya.
Pengeboman tersebut disebut terjadi pada 7 hingga 9 April 2025 hingga mengenai rumah warga sipil.
Merespon hal tersebut, kelompok tersebut dikabarkan mengirimkan pasukan perang ke lokasi itu.Bahkan secara terang-terangan KKB Papua menantang TNI untuk perang terbuka.
Sebagaimana diketahui, sebelumnya sebanyak 11 orang warga sipil yang merupakan pendulang emas menjadi korban KKB Papua.
Adapun lokasi perang terbuka yang diajukan dari TPNPB-OPM tersebut di Wilayah Sugapa, Intan Jaya.
Sebby Sambom, Juru Bicara TPNPB-OPM, pada Sabtu (12/4/2025) kemarin dia mengatakan dia mendapat perintah dari Komandan operasi TPNPB Kodap XIII Kegepa Nipouda Paniai, Hosea Satu Boma.
Hosea Satu Boma menyatakan mereka telah bersiap melakukan pertempuran bersama pasukan TPNPB Kodap VIII Intan Jaya melawan aparat militer Indonesia.
Baca juga: Habisi Pendulang Emas di Yahukimo, KKB Papua Kini Tantang TNI Perang Terbuka di Intan Jaya
Baca juga: SADIS DAN MENGENASKAN, Hasil Visum Jenazah Korban KKB Papua di Yahukimo: Ada Luka Bacok
Pernyataan ini disebut sebagai respons atas dugaan serangan bom yang dilakukan TNI dengan menyasar area permukiman warga sipil di Intan Jaya sejak 7 hingga 9 April 2025.
“Hari ini kami berada bersama militer Indonesia di pusat Kota Sugapa, Kabupaten Intan Jaya. Kami mengimbau seluruh warga sipil untuk segera menghentikan aktivitas,” kata Hosea dalam laporan yang dibagikan Sebby Sambom.
Menurut Hosea, sniper TPNPB telah siaga di berbagai titik strategis. Ia memperingatkan bahwa serangan terhadap pos-pos militer Indonesia bisa terjadi kapan saja.
Untuk itu, warga diminta segera meninggalkan aktivitas, terutama di sekitar kawasan konflik, guna menghindari jatuhnya korban dari pihak sipil.
“Dari Sugapa hingga Hitadipa, pasukan kami telah menempati medan tempur. Tambahan personel dari wilayah Meepago juga telah bergabung di bawah komando Kodap XIII,” ungkap Hosea.
OPM menyatakan, imbauan ini dikeluarkan demi melindungi warga sipil sesuai prinsip hukum humaniter internasional, yang melarang keterlibatan warga nonkombatan dalam konflik bersenjata.
11 Warga Korban KKB Papua Berhasil Ditemukan
Sebanyak 11 pendulang emas yang menjadi korban kekejaman Kelompok Kriminal Bersenjata di Papua atau KKB Papua berhasil ditemukan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.