Polemik di Papua
SADIS DAN MENGENASKAN, Hasil Visum Jenazah Korban KKB Papua di Yahukimo: Ada Luka Bacok
Proses visum dan identifikasi dua jenazah yang menjadi korban kekejaman Kelompok Kriminal Bersenjata di Papua atau KKB Papua membuahkan hasil.
Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
SADIS DAN MENGENASKAN, Hasil Visum Jenazah Pendulang Emas Korban KKB Papua di Yahukimo
TRIBUNJAMBI.COM - Proses visum dan identifikasi dua jenazah yang menjadi korban kekejaman Kelompok Kriminal Bersenjata di Papua atau KKB Papua membuahkan hasil.
Dalam kasus tersebut ada 11 orang yang dikabarkan menjadi korban kesadisan dari kelompok tersebut.
Hingga saat ini sudah sembilan korban berhasil dievakuasi meski sempat terhambat akibat tembakan yang dilepaskan kelompok separatis itu.
Sementara dua orang lainnya masih dalam pencarian tim gabungan TNI-Polri.
Sebelumnya Menkopolhukam Budi Gunawan mengungkapkan kendala dalam proses evakuasi yakni kondisi geografis dan cuaca di lokasi.
Pada Kamis (10/4/2025) lalu dua jenazah jenazah berhasil dievakuasi dari area pendulangan emasi di Lokasi 22 dan Muara Kum, Kabupaten Yahukimo.
Pelaku penyerangan dan pembunuhan brutal itu disebut dari Kodap XVI Yahukimo dan Kodap III Ndugama.
Kedua jenazah kemudian dilakukan visum dan identifikasi pada Jumat (11/4/2025) kemarin.
Baca juga: Update Evakuasi Jenazah Pendulang Emas Korban KKB Papua di Yahukimo: 9 Berhasil, 2 Masih Dicari
Baca juga: KKB Papua Lepaskan Tembakan saat Evakuasi Jenazah Penambang Emas di Yahukimo, Sempat Kontak Tembak
Dari hasil visum tersebut menunjukkan kondisi tubuh jenazah yang sangat mengenaskan.
Direktur RSUD Dekai, dr Glent M Nurtanio menyampaikan hasil visum kondisi dua jenazah itu.
Korban pertama, seorang laki-laki, ditemukan mengenakan sepatu boots hijau, kaos kaki merah, celana pendek, dan kaos lengan panjang hitam.
Ia mengalami luka parah di wajah, luka robek pada leher, bagian pipi kiri hingga leher bawah hilang, luka tusuk di perut kiri, dan luka bacok di punggung.
Korban kedua, juga laki-laki, mengenakan boots hijau, celana pendek bermotif kotak putih dilapisi celana panjang cokelat, dan tiga lapis kaos.
Ia mengalami luka tusuk tombak di dada, anak panah bersarang di perut kanan, tangan kanan dan kiri terputus, luka terbuka di punggung, luka robek di tengkuk leher, dan sejumlah luka memar lainnya.
“Jenazah tiba di RSUD Dekai pada Kamis, 10 April 2025, pukul 15.30 WIT dan langsung masuk ke kamar jenazah. Dari pemeriksaan awal kami temukan bahwa proses dekomposisi telah berlangsung, ditandai dengan pembengkakan tubuh, kulit ari mengelupas, perubahan warna kulit, dan banyaknya larva atau belatung," ungkapnya.
Hal itu disebabkan oleh bakteri yang mengeluarkan gas dari dalam tubuh.
Baca juga: 2 Jenazah Pendulang Emas Korban KKB Papua di Yahukimo Dievakuasi, Aparat Kejar Pelaku
Ia menambahkan bahwa keterbatasan fasilitas, terutama lemari pendingin, menjadi tantangan dalam penanganan jenazah.
dr. Glent menutrkan jenazah segera dimakamkan untuk mencegah risiko infeksius yang terus berkembang.
Karumkit Bhayangkara Tingkat II Jayapura, AKBP dr. Rommy Sebastian menyampaikan bahwa proses identifikasi dilakukan melalui prosedur ketat dalam operasi DVI.
“Terkait jenazah yang berada di RSUD Dekai, kami telah melaksanakan tahapan operasi DVI secara teliti. Tujuannya agar identitas korban dapat dipastikan secara akurat dan diserahkan kepada keluarga yang berhak,” tegasnya.
Ia merinci dua tahapan penting dalam proses identifikasi data antemortem dan data postmortem.
“Setelah data antemortem dan postmortem kami cocokkan, identitas korban akan disahkan. Penyerahan jenazah kepada keluarga juga kami koordinasikan agar berjalan tertib,” tambahnya.
Ganggu Evakuasi
Kelompok Kriminal Bersenjata di Papua atau KKB Papua sempat melontarkan tembakan saat proses evakuasi jenazah penambang emas di Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan.
Evakuasi sempat terhambat dan kontak tembak tak terhindarkan antara TNI-Polri dengan kelompok separatis tersebut.
Meski demikian, tidak ada korban jiwa dilaporkan dari insiden pada Jumat (11/4/2025) itu.
Baca juga: KKB Papua Balas Penyataan Panglima TNI, Klaim Tembak Mata-mata, Ancam Kirim Potongan Kepala
Adanya kontak tembak terseut disampaikan Kepala Operasi Satgas Damai Cartenz 2025, Brigjen Faizan Ramadhani.
"Situasi di TKP (lokasi pencarian pendulang emas) enggak ramai, di Bandara Dekai kontak tembak kami dengan KKB," kata Brigjen Faizan Ramadhani.
"Tidak ada korban," ujarnya.
Aparat gabungan yang terdiri dari Marinir, Komando Pasukan Gerak Cepat (Kopasgat), Satuan Brimob dan Satgas Damai Cartenz, telah membantu pengamanan bandara.
"Kita harus parameter bandara, karena heli lalu lalang terus," jelasnya.
Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: 5 Kostum Lisa BLACKPINK di Coachella 2025, Futuristik dan Edgy
Baca juga: Pemenang Pilkada Bungo Jadi Dedy-Dayat dari Jumiwan-Maidani Pasca PSU
Baca juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 7 Halaman 193, Pesan di Media Sosial
Baca juga: Kunci Jawaban Bahasa Indonesia Kelas 7 Halaman 192, Kalimat Baku dan Tidak Baku
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.