Berita Merangin

Jalan Provinsi Bukit Tiung Merangin Jambi Retak Lagi, Drainase Diduga Jadi Penyebab

Jalan Provinsi yang menghubungkan Kabupaten Merangin dengan Kabupaten Kerinci dan Sungai Penuh, kembali mengalami ambles dan retak pada Sabtu (12/04).

Penulis: FRENGKY WIDARTA | Editor: Nurlailis
Tribunjambi.com/ Frengky Widarta
JALAN RETAK - Jalan Provinsi yang menghubungkan Kabupaten Merangin dengan Kabupaten Kerinci dan Sungai Penuh, tepatnya di kawasan Bukit Tiung, Kelurahan Pematang Kandis, Kecamatan Bangko, Merangin, Jambi, kembali mengalami retak pada Sabtu (12/04). 

TRIBUNJAMBI.COM, BANGKO – Jalan Provinsi yang menghubungkan Kabupaten Merangin dengan Kabupaten Kerinci dan Sungai Penuh, tepatnya di kawasan Bukit Tiung, Kelurahan Pematang Kandis, Kecamatan Bangko, Merangin, Jambi, kembali mengalami retak pada Sabtu (12/04).

Padahal sebelumnya, pemerintah melalui BPJN Provinsi Jambi sudah membangun turap di pinggir jalan tersebut untuk memperkuat badan jalan dan mencegah longsor. 

Setelah turap selesai, jalan kembali dibuka untuk kendaraan.

Baca juga: Keuangan RSD Merangin Jambi Menipis, Gaji Pegawai Jadi Beban Terbesar

Namun, intensitas hujan yang tinggi di wilayah Merangin menyebabkan tanah di sekitar Bukit Tiung turun (ambles) dan memicu retakan di aspal jalan.

Amrizal, warga setempat, mengatakan amblesnya jalan dan munculnya retakan di beberapa titik disebabkan oleh saluran drainase yang tidak berfungsi.

“Kami sebagai warga ingin pemerintah segera memperbaiki saluran drainase di pinggir jalan Bukit Tiung ini. Sudah sekitar 10 tahun tidak pernah diperbaiki. Air dari atas tertampung di sekitar badan jalan dan meresap ke tanah, menyebabkan jalan ambles dan aspalnya retak,” ujar Amrizal, Jumat (11/04).

Ketua RT 1 Mesumai Raya, Kelurahan Pematang Kandis, H. Darsyafrul, juga membenarkan bahwa jalan di sekitar Bukit Tiung sudah beberapa kali longsor. Melalui anggaran APBN, pemerintah sempat membangun turap dan mengaspal ulang jalan tersebut.

“Baru beberapa bulan selesai diperbaiki, bahkan belum masuk masa perawatan, fondasi aspal di bawahnya sudah ambles. Akibatnya muncul retakan-retakan aspal di badan jalan Bukit Tiung,” kata Darsyafrul, Jumat (11/04).

Baca juga: Bupati Merangin Jambi Pimpin Apel Akbar Pasca Idul Fitri, Tekankan Disiplin dan Pelayanan Publik

“Aspalnya memang tebal, tapi tetap saja jalannya turun lagi,” tambahnya.

Darsyafrul, yang juga pensiunan pegawai PU PR Merangin, menyebut penyebab amblesnya jalan karena fondasi turap yang tidak kuat dan saluran drainase yang tidak berfungsi.

“Drainase yang tersumbat menyebabkan air dari atas Bukit Tiung dan jalan lintas Sumatera saat hujan deras masuk ke bawah tanah di sekitar turap. Ini yang menyebabkan jalan dan aspal turun,” jelasnya.

Ia menambahkan saat hujan deras, air meluap ke sekitar drainase jalan di Bukit Tiung dan bahkan menggenang hingga ke bawah jembatan Masumai dan jembatan Pasar Bawah Bangko.

Darsyafrul berharap pemerintah daerah maupun pusat segera memperbaiki sistem drainase serta mengevaluasi kembali pembangunan turap yang menyebabkan tanah jalan turun dan aspal retak. (Kontributor Tribunjambi.com/Frengky Widarta)

Baca juga: Rincian Dana Desa 2025 Kabupaten Merangin Provinsi Jambi untuk 205 Desa

Update berita Tribun Jambi di Google News

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved