BPS Jambi: Emas Perhiasan Pendorong Nomor Satu Inflasi di Provinsi Jambi

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Badan Pusat Statistik (BPS)Provinsi Jambi merilis data inflasi Provinsi Jambi untuk Maret tahun 2025.

Dimana Provinsi Jambi mengalami inflasi sebesar 0,32 persen year on year (yoy) pada Maret 2025 terhadap Maret 2024.

Inflasi tahunan pada Maret 2025 di Jambi tercatat lebih rendah jika dibandingkan dengan periode Maret 2024 yaitu sebesar 3,84 persen.

Kepala BPS Provinsi Jambi  Agus Sudibyo mengatakan bahwa komoditas pendorong inflasi berasal dari emas perhiasan sebesar 0,35 persen.

"Kalau dibandingkan dengan provinsi lain, kita hanya 0,32 persen. Kita ada paling bawah dan cukup terkendali," ujarnya pada Selasa (8/4/2025).

Agus mengatakan bahwa tren kenaikan harga emas ini mengambil andil cukup besar untuk inflasi.

"Ini menjadi catatan tersendiri, kalau emas tidak bisa di intervensi. Maka intervensi itu tadi diharga komoditas seperti sayuran dan lain sebagainya untuk meredam harga emas," jelasnya.

Sementara itu, jika dilihat  secara bulanan Provinsi Jambi mengalami inflasi 1,13 persen (mtm) yang dipengaruhi oleh komoditas tarif listrik, bawang merah, kopi bubuk, bayam dan kangkung.

Komoditas yang menjadi penahan laju inflasi secara bulanan selama Maret 2025 di Provinsi Jambi yaitu cabai merah, angkutan udara, cabai rawit, cabai hijau, kacang panjang.

Tingkat inflasi tertinggi di Provinsi Jambi terjadi di wilayah Bungo sebesar 1,80 persen, kemudian Kabupaten Kerinci 0,98 persen dan Kota Jambi mengalami deflasi sebesar 0,07 persen.

Lebih lanjut, Asisten Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda Provinsi Jambi Johansyah mengatakan inflasi year in year di Jambi masih terkendali.

"Kalau year on year kita masih terkendali dan kategori terendah. Kami dari TPID juga terus memantau," katanya.

Baca juga: Pengamat Politik: Pihak Solo Mungkin Tak Happy Dengar Kabar Prabowo-Megawati Bertemu

Baca juga: Download Lagu Batak Terbaru Terpopuler 2025 di Spotify: Jun Munthe, Osen, Sihol Sukses Punxgoaran

Baca juga: Bupati Muaro Jambi Minta ASN Ubah Pola Pikir: Fokus Anggaran ke Layanan Dasar