Renungan Kristen
Renungan Harian Kristen 21 Maret 2024 - Proses Menjadi Dewasa dalam Waktu
Bacaan ayat: Ulangan 8:2 (TB) Ingatlah kepada seluruh perjalanan yang kaulakukan atas kehendak TUHAN, Allahmu, di padang gurun selama empat puluh
Renungan Harian Kristen 21 Maret 2024 - Proses Menjadi Dewasa dalam Waktu
Bacaan ayat: Ulangan 8:2 (TB) Ingatlah kepada seluruh perjalanan yang kaulakukan atas kehendak TUHAN, Allahmu, di padang gurun selama empat puluh tahun ini dengan maksud merendahkan hatimu dan mencobai engkau untuk mengetahui apa yang ada dalam hatimu, yakni, apakah engkau berpegang pada perintah-Nya atau tidak.
Oleh Pdt Feri Nugroho
Sering terjadi bahwa kesenjangan waktu antar generasi menjadi hal yang menghambat perkembangan.
Sebutlah generasi tua dan generasi muda; seringkali harus berhadapan ketika dalam sebuah konteks harus berhadapan dalam menemukan solusi.
Generasi tua yang kaya pengalaman akan melakukan paparan panjang lebar tentang hal-hal terkait dan seputar persoalan yang dihadapi. Tentang hal-hal yang pernah dilakukan dan mempresentasikan hasilnya.
Generasi muda merasa up to date, sehingga fokus kepada berbagai perkembangan terbaru tentang ilmu yang dimiliki.
Paparan akademis begitu detail, hingga akhirnya ditemukan kemungkinan solusi atas pergumulan yang sedang terjadi. Masing-masing bersikukuh bahwa tawaran solusinya adalah pilihan terbaik.
Tanpa mereka sadari, jurang pemisah semakin dalam terbentuk.
Akhirnya benih perseteruanpun muncul. Pertanyaannya, mengapa harus berhadapan?
Bukankah baik adanya jika duduk bersama untuk saling mengisi untuk menemukan solusi?
Umat Tuhan berada di padang gurun selama empat puluh tahun. Ternyata menjadi proses untuk paham dengan karya Tuhan.
Peristiwa ajaib pembebasan dari Mesir berpotensi besar untuk menciptakan kesombongan. Kecenderungan menjadi superior cukup kuat.
Pada sisi yang berbeda, umat Tuhan berproses menjadi umat yang tangguh. Meskipun faktanya, mereka berkali-kali memberontak kepada Allah. Akibatnya hukumanpun terjadi.
Ini menjadi situasi yang kompleks untuk dimaknai. Waktu menjadi tempat yang autentik untuk berproses menemukan karya Allah dalam kehidupan.
Empat puluh tahun menjadi waktu bagi Allah untuk memproses umat bentukan-Nya menjadi bangsa besar dimana karya penyelamatan berlansung. Generasi Mesir berguguran di padang gurun.
Bahkan Musa pun hanya bisa memandang tanah perjanjian dari kejauhan, tanpa bisa memasukinya.
Generasi baru lahir menuju tanah perjanjian, dengan tantangan yang baru. Mereka harus berhadapan dengan bangsa-bangsa yang telah ada di Kanaan.
Tantangan baru muncul ketika mereka harus tetap setia kepada Allah, ketika harus berhadapan dengan ilah lain yang disembah bangsa-bangsa lain.
Waktulah yang mendewasakan. Generasi tua pasti kaya dengan pengalaman, sementara generasi muda kaya dengan pengetahuan.
Bersinergi menjadi pilihan bijak dalam menemukan karya Allah yang dinyatakan. Saatnya akan tiba bahwa generasi muda hari ini akan menjadi generasi tua dimasa depan.
Mereka akan berhadapan dengan generasi muda baru pada periode berikutnya. Tongkat estafet harus diteruskan.
Karya penyelamatan Allah harus terus diberitakan. Baik adanya memakai waktu yang ada hari ini untuk melakukan yang terbaik. Setiap pengalaman baik adalah modal untuk bijaksana dimasa depan.
Setiap pengetahuan adalah batu pijakan untuk mengambil keputusan. Jadikan waktu menjadi tempat berproses menjadu dewasa, untuk semakin serupa dengan Kristus. Amin
Renungan Kristen oleh Pdt Feri Nugroho, GKSBS Siloam Palembang
2 Polisi Peras 12 Kepala Sekolah di Sumut Rp4,7 Miliar, Modusnya Pengaduan Fiktif Korupsi DAK Fisik |
![]() |
---|
Prediksi Skor dan Statistik Rumania vs Bosnia dan Herzegovina di Kualifikasi Piala Dunia 2026 |
![]() |
---|
Kronologi Pekerja HTI di Pelalawan Diterkam Harimau, Sempat Dijaga 2 Harimau saat Akan Dievakuasi |
![]() |
---|
KKB Papua Ternyata Sempat Serang Polisi Sebelum Tembak Honorer di Intan Jaya, Tapi Gagal |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.