Polemik di Papua

Jubir TPNPB-OPM Ucap Terimakasih, Ungkap Kerap Beli Sejata dari Oknum TNI-Polri: Mereka Butuh Uang

Eks TNI, Yuni Enumbi gagal menyelundupkan senjata api ke KKB Papua di direspon Juru bicara TPNPB-OPM) Sebby Sambom.

Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Ist
DITANGKAP: Sejumlah senjata api yang berasal dari Surabaya, Jawa Timur dikirim pecatan TNI melalui jalur laut untuk Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua. Yuni Enumbi diamankan tim gabungan Polres Keerom dan Satgas Operasi Damai Cartenz. KKB Papua ucapkan terimakasih dan sebut penjual butuh uang. 

Dikirim dari Jawa Timur

Sejumlah senjata api yang berasal dari Surabaya, Jawa Timur dikirim pecatan TNI melalui jalur laut untuk Kelompok Kriminal Bersenjata atau KKB Papua.

Senjata yang diselundupkan pria bernama Yuni Enumbi itu diperuntukkan bagi kelompok di Puncak Jaya, Papua Pegunungan.

Baca juga: Daftar Senjata Api yang Diamankan dari Eks TNI saat akan Diselundupkan ke KKB Papua di Puncak Jaya

Namun aksinya berhasil digagalkan tim gabungan Polres Keerom dan Satgas Operasi Damai Cartenz 2025 pada Jumat (7/3/2025).

Untuk diketahui, penyelundupan senjata api untuk KKB Papua di Puncak Jaya itu tim gabungan berhasil mengamankan tiga orang.

Satu diantaranya merupakan pecatan TN dan dua orang lainnya yakni warga sipil.

Diantara senjata api yang berhasil diamankan itu ternyata ada pabrikan PT Pindad (Persero).

Lalu bagaimana cara eks TNI itu untuk mengelabui aparat keamanan demi memuluskan aksinya?.

Untuk diketahui, berbagai jenis senjata api, ratusan amunisi hingga uang tunai senilai Rp369 juta diamankan aparat saat operasi tersebut.

Kapolda Papua, Irjen Petrus Petrige Rudolf Renwarin mengungkapkan modus para pelaku.

Kata Kapolda Papua, para pelaku menyembunyikan senjata api itu di dalam kompresor.

Irjen Petrus Petrige Rudolf Renwarin mengungkapkan enam senjata api dan ratusan amunisi dimasukkan ke dalam kompresor yang di las rapat sebelum dikirim ke Papua melalui jasa pengiriman laut.

Kapolda juga mengungkapkan senjata api yang diselundupkan tersebut terdapat pabrikan PT Pindad (Persero).

Baca juga: Pertamina Ngaku Salah Soal Pertamax Campur Air di SPBU Solo, Pemilik HRV Ngamuk Mobilnya Mogok

Yuni Enumbi kata Kapolda membelinya di Surabaya, Jawa Timur dengan nominal Rp1,3 miliar.

Diakui Kapolda Papu, metode dan modus penyelundupan sangat rapi hingga sulit terdeteksi oleh aparat keamanan.

Halaman
123
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved