Berita Merangin

Tradisi Memantai Adat Masyarakat Tabir Merangin dalam Menyambut Bulan Suci Ramadan

Tiga hari menjelang bulan suci ramadan masyarakat Tabir memiliki berbagai tradisi yang unik untuk menyambutnya. Salah satunya Tradisi Memantai Adat.

Penulis: FRENGKY WIDARTA | Editor: Nurlailis
Tribun Jambi/Frengky
TRADISI MEMANTAI ADAT - Tradisi Memantai Adat Dilakukan Masyarakat Tabir Merangin Tiga Hari Sebelum Ramadan 

TRIBUNJAMBI.COM, BANGKO - Datangnya bulan suci ramadan merupakan hal yang sangat dinantikan oleh seluruh masyarakat Kecamatan Tabir Kabupaten Merangin Jambi.

Karena tiga hari menjelang bulan suci ramadan itu, masyarakat Tabir memiliki berbagai tradisi yang unik untuk menyambutnya.

Salah satu tradisi tersebut adalah Tradisi Memantai Adat yang telah menjadi warisan tradisi turun-temurun dari nenek moyangnya terdahulu.

Baca juga: 5 Air Terjun di Jambi yang Tingginya Puluhan Meter, dari Bungo, Merangin, Sarolangun hingga Kerinci

Tradisi Memantai Adat itu dilaksanakan oleh sebagian besar masyarakat Tabir, tiga hari sebelum bulan ramadan tiba.

Ketua Lembaga Adat Melayu (LAM) Jambi Kecamatan Tabir Kabupaten Merangin, Mukhtar YS mengatakan biasanya Tradisi Memantai Adat dilakukan oleh masyarakat Tabir tiga hari sebelum ramadan.

"Biasanya masyarakat Tabir melaksanakan Tradisi 'Memantai Adat' ini tiga hari sebelum hari pelaksanaan puasa ramadhan. Ada jeda tiga hari menjelang puasa, kemudian setelah memasuki hari puasa. Daging yang dibeli dari tradisi Memantai Adat ini masih ada dan sifatnya untuk kepentingan ibadah puasa ramadhan," kata Mukhtar YS saat ditemui Tribun Jambi, Rabu (26/02).

"Jadi Tradisi Memantai Adat ini ada misi dakwah dan ibadahnya di sana. Kegiatan ini ada kegiatan sosial tradisi masyarakat dan juga sudah menjadi ajang wisata budaya," tambah Mukhtar YS.

Mukhtar YS juga menjelaskan bahwa Tradisi 'Memantai Adat' itu sudah berlangsung secara turun temurun dari nenek moyang masyarakat Tabir dahulu.

"Tradisi 'Memantai Adat' ini sendiri sudah dilaksanakan oleh masyarakat Tabir diperkirakan sekitar 400 tahun yang lalu. Tapi dulu tempatnya bukan di gelanggang bantaian adat di kelurahan Dusun Baru Kecamatan Tabir seperti sekarang ini, dulu tempat 'Memantai Adat' ini masih berpindah- pindah. Di mana Islam yang kuat di sana dilaksanakan tradisi ini. Dulu tujuannya untuk memancing orang yang belum masuk islam. Intisari nilai-nilai dakwahnya di situ, jadi tidak ada nilai pemaksaan untuk masuk Islam," ungkap Mukhtar YS.

Baca juga: Wabup Abdul Khafid Pimpin Apel Perdana Di Depan Kantor Bupati Merangin

"jadi tujuan dari pelaksanaan Tradisi 'Memantai Adat' ini adalah menunjukkan nilai-nilai dakwah ke masyarakat, tidak ada pemaksaan, melalui pendekatan-pendekatan tradisi budaya masyarakat Tabir," tambahnya.

"Untuk pelaksanaan dari pemotongan hewan ternak kerbau tersebut secara tradisi, biasanya dilakukan oleh masyarakat Tabir pada waktu shubuh sekitar jam 5 shubuh, nanti di pukul-pukul dulu alat kenong sebagai kode tanda siap-siap untuk memotong hewan ternak kerbaunya, biasanya dilaksanakan setelah sholat subuh, dipotongnya secara serentak," jelas Mukhtar YS.

Mukhtar YS melanjutkan untuk daging hewan ternak kerbau itu nantinya ada masyarakat yang sudah memesan sebelumnya dengan cara dicatat. Ada yang membeli dengan mendaftar dulu sehari sebelum kegiatan 'Memantai Adat'.

"Beda kalau dulu dagingnya dibagikan kepada warga untuk adat, kalau sekarang zaman sudah maju karena kebutuhan ekonomi semakin beragam, sehingga dagingnya dijual untuk nuansa bisnis," ungkap Mukhtar YS.

Mukhtar YS berharap kepada generasi muda agar antusias dalam menjaga dan melaksanakan Tradisi 'Memantai Adat' itu.

"Jadi kita sebagai orang tua, nantinya tidak khawatir dalam meneruskan dan menjaga tradisi budaya ini kepada anak-anak kita, karena berbagai tradisi budaya di Tabir ini sudah melekat dan diajarkan oleh orang tuanya sejak mereka masih kecil," tegas Mukhtar YS.

Baca juga: 5 Danau di Merangin Jambi yang Tawarkan Pemandangan Asri dan Alami

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved