Renungan Harian Kristen 22 Februari 2025 - Peduli pada Alam

Renungan Harian Kristen 22 Februari 2025 - Peduli pada Alam

Bacaan ayat: Imamat 25:4 (TB)  tetapi pada tahun yang ketujuh haruslah ada bagi tanah itu suatu sabat, masa perhentian penuh, suatu sabat bagi TUHAN. Ladangmu janganlah kautaburi dan kebun anggurmu janganlah kaurantingi. 

Oleh Pdt Feri Nugroho

Bencana silih berganti datang melanda. Meninggalkan puing dan duka. Banyak yang trauma akibat banjir, tanah longsor, gempa bumi, dan berbagai bencana alam yang lain.

Penelitian memberikan informasi bahwa human error selalu terjadi. Akibat manusia mengeksploitasi alam tanpa berfikir untuk memperbaharui, ternyata alam mempunyai cara tersendiri untuk menyeimbangkan diri. Alam menggeliat, memperlihatkan murkanya. 

Bencanapun melanda dan duka nestapa hadir dalam kehidupan. Perlu dilakukan edukasi jangka panjang, mengingat usia manusia yang berbatas.

Satu generasi yang merusak alam, bisa jadi bencana baru timbul setelah tiga generasi setelahnya. 

Tahun Sabat, ya tahun Sabat.

Berangkat dari paham Hari Sabat, yaitu hari perhentian dimana Allah telah menyelesaikan proses penciptaan dan berhenti pada hari ketujuh; tahun Sabat ternyata memiliki semangat yang sama. 

Setelah dilakukan perhitungan, maka tahun ketujuh, dilarang melakukan aktivitas bercocok tanam. 

Lahan dibiarkan diam seakan terbengkalai, demi memulihkan kondisi. Dalam kondisi ini ada perjumpaan menarik antara jasmani dan rohani.

 Apakah tidak rugi jika tidak menggarap lahan?

Ini bukan lagi persoalan untung atau rugi; ini tentang sikap hidup yang mempercayakan segala kebutuhannya kepada Tuhan.

Dengan cara demikian umat sedang diingatkan bahwa Tuhan lah Pemelihara Agung bagi kehidupan.