Wawancara Eksklusif

Muhammad Adani, Ketua DPRD Bungo: Ketika Punya Jabatan, Manfaatkan untuk Hal Baik

Muhammad Adani Ketua DPRD Bungo periode 2024-2029, saat wawancara eklusif bersama Pemimpin Redaksi Tribun Jambi

Penulis: Sopianto | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
Tribunjambi.com
Pemimpin Redaksi Tribun Jambi Yoso Muliawan saat wawancara bersama Muhammad Adani Ketua DPRD Bungo periode 2024-2029 

TRIBUNJAMBI.COM, MUARATEBO - "Ketika punya jabatan manfaatkan, untuk hal baik," 

Kutipan tersebut disampaikan Muhammad Adani Ketua DPRD Bungo periode 2024-2029, saat wawancara eklusif bersama Pemimpin Redaksi Tribun Jambi Yoso Muliawan.

Muahammad Adani ini, merupakan peraih suara terbanyak, 6.182 suara bahkan di Dapil nya ia behasil membawa 2 anggota dewan.

Berasal dari fraksi NasDem Ketua DPRD ini, peraih 7 kursi terbanyak di legislatif, beliau juga punya latar belakang yang cukup menarik sebelum terjun ke dunia politik. 

Berikut petikan wawancara Tribun Jambi dengan Muhammad Adani, Ketua DPRD Bungo dari Fraksi NasDem. 

Baca juga: Pasca Viral Dugaan Penimbunan Gas LPG di Tanjabbar, Pertamina Putus Hubungan Usaha Pangkalan Nakal

Bang, dulu pernah berorganisi?

Waktu itu, saya pernah berorganisasi di partai NasDem, organisasi partai politik, namun sebelumnya kita pernah berorganisasi ke daerah di Ikatan Keluarga Pelajar Muara Bungo (IKPMB) di Yogyakarta. Kemudian juga tergabung di Keluarga Pelajar Jambi (KPJ) Kemudian ikut juga di Ikatan Keluarga Mahasiswa Jambi (IKMJ) di Semarang.

Pendidikan Seperti Apa? Memulai pendidikan dimana?

Saya memulai Pendidikan Sekolah Dasar (SD) 194 Sungai Pinang Muara Bungo.

Kemudian melanjutkan Negeri 3 Muara Bungo. Kemudian SMA Negeri 1 Muara Bungo. 

Sayamencintai Muara Bungo, SD,SMP,SMA di Bungo lah.

Kemudian setelah SMA saya melanjutkan kejenjang yang lebih tinggi lagi, di fakultas hukum di Universitas 17 Agustus 1945 yang merupakan Universitas tertua. Dilanjutkan S2, di Kampus yang sama juga.

Lulus dari Universitas langsung pulang ke Bungo, apa aktivitas di Muara Bungo?

Setelah pulang ke Bungo, saya menggali potensi yang ada, bekerja di perusahaan yang dimiliki orang tua saya sendiri yakni jadi konsultan dan sesuai ilmu yang saya miliki.

Karena ada kekosongan di disitu saya yang mengisi nya.

Tidak hanya itu, saya juga mendaftar ke Peradi untuk sekolah PKPA untuk jadi seorang advokat. Itu saya lakukan di tahun 2020.

Baca juga: Penampakan Harimau Kurus Kering di Taman Rimba Jambi, Warganet Geram: Parah Nian Ini Pengelolanya

Sempat beracara setelah sekolah advokat?

Belum sempat beracara karena sebentar lagi mau pileg, tapi saya sudah disumpah setelah pendidikan PKPA. Kita mulai fokus menghadapi pileg.

Jadi kita mulai fokus disitu, bersama keluarga besar dan kebetulan ayah saya juga politik lokal dan mantan anggota DPRD Bungo peride 2024-2009.

Pada waktu saya melaksanakan konsolidasi dengan pihak terkait, pertama saya menginjak kan kaki di partai NasDem.

Pada waktu itu juga ada keputusan MK masih diambang batas, antara personal terbuka atau tertutup, pada saat itu juga kita menentukan strategi yang terbaik.

Kita mencari opsi nomor urut, terbuka atau tertutup nomor urut aman. Dan ini yang menjadi kita memilih partai politik.

Dan hari itu, kita masuk partai NasDem dan ada juga kursi yang incamben, sehingga mencari posisi aman.

Singkat cerita kita ketemu partai Hanura, dan menjadi Ketua DPD nya, kita coba gerakan masa.

Kata orang Bungo ini batang terendam, ibarat kita mengangat batang yang terendam di air sulit bang, dan saya ditempah disitu, tidak menutup kemungkinan hanura pembelajaran yang luar biasa bagi kita.

Disitu kita belajar berorganisi bagaimana cara terjun didunia politik, dan disitu terjadi dinamika yang tidak diinginkan yang tidak memungkinkan kita bertahan di partai hanura akhirnya saya balik ke NasDem lagi dengan personal terbuka, dan tidak permasalah lagi nomor urut.

Dan alhmdulillah tanggal 14 Februari masyarakat Bungo dan keluarga besar mempercaya saya untuk jadi di DPRD.

Berkat doa orang tua, dan Alhmdulillah juga Partai NasDem juga memberikan saya kepercayaan jadi ketua DPRD diusia muda dan saya juga di percaya jadi ketua Garda termua NasDem di Provinsi Jambi.

Apa yang menginspirasi terjun ke dunia politik, apakah ayah juga politisi?

Tentunya ia, sudah tentu sosok figur ayah yang bisa membuat saya jadi dewan dan Ketua DPRD Bungo.

Karena cita-cita ayah meminta saya untuk terjun ke dunia politik dan menolong orang banyak, karena begini, ketika kamu punya jabatan manfaatkan itu untuk hal baik.

Ayah berpesan konsen kita pendidikan nak, karena ayah saya sebelum jadi DPRD berprofesi sebagai guru di sekolah dasar yang lumayan jauh dari kota kabupaten.

Jalan nya cukup jauh, saya ikut beliau umur 5 tahun berjalan melewati sungai, terus berjalan hingga sampai ke sekolah.

Tanpa doa orang tua dan istri, saya tak bisa jadi dewan apalagi ketua DPRD di Kabupaten Bungo ini.

Apabila kita terjun kedunia politik, jangan pernah mundur, terlepas hasil nya apa kita tetap maju terus.

Kemudian pesan orang tua, tentang kesehatan beliau minta benari tenaga kesehatan di Muara Bungo agar lebih ditingkatkan lagi.

Dulu waktu ayah jadi DPRD pernah ikut sama ayah? Atau belajar dari ayah ?

Banyak yang beliau ajarkan, salah satu pesan nya adalah jika kamu ingin berkarir politik bukan tempat berkarir tetapi tempat mengabdi.

Tugas DPRD yang pertama pembuatan undang-undang, pengggaran dan pengawasan itu lah yang kita pegang, dalam agama islam yang kita pegang alquran kalau di DPRD adalah tatib dan perundang-undangan. Itulah pesan beliau dengan saya.

Usia yang muda mimpin DPRD,Gimana beradaptasi dengan para senior dan 32 anggota DPRD?

Di Bungo ini, antara incamben dan yang baru jadi tidak ada batasnya, kita selalu dikasih masuk dan saran saling belajar. 

Apa yang mau di prioritas kan dalam 5 tahun ini?

Untuk tahun ini saya mencoba menyelsaikan di masalah pendidikan, diutamakan beasiswa, SDM di Bungo tidak kalah saing dengan kabupaten Bungo.

Kami coba data terus sekolah yang memang butuh perhatian, kami coba dorong pemerintah untuk memerhatikan itu.

Keluarga gimana, anak ada berapa bang?

Anak ada tiga, yang pertama SD, yang kedua juga SD dan yang terakhir 3 tahun.

Bagaimana cara membagi waktu untuk anak ditengah kesibukan?

Sebelum berangkat kerja 30 saya sempat kan waktu untuk anak dan istri. Saya berpesan kepada istri hari ini waktu saya juga untuk masyarakat Kabupaten Bungo, harap bersabar.

Jadi kalau hari libur saya manfaatkan waktu nya untuk istri dan anak-anak saya, gimana pun keluarga sangat penting.

Kira-kira, apa maunya terhadap masyarakat Bungo kedepannya?

Kita ingin masyarakat Bungo fokus dalam pendidikan 12 tahun untuk sekolah, saya ingin mereka lebih tinggi dan pemerintah mensupport itu.

Kita ingin anak-anak di Kabupaten Bungo mendapatkan hak yang layak dari pemerintah tanpa pilih kasih dari kalangan manapun.

Baca juga: BPJS Kesehatan Jambi Bantah Isu Gagal Bayar ke Rumah Sakit

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved