Angka Pengangguran di Tebo Meningkat, 200 Lebih Tenaga Non-ASN Terancam Dirumahkan

TRIBUNJAMBI.COM, MUARATEBO - Angka pengangguran di Kabupaten Tebo meningkat drastis pada 2024.

Data menunjukkan, tingkat pengangguran terbuka pada 2024 mencapai 2,93 persen.

Selain itu, kebijakan pemerintah pusat yang merumahkan tenaga non-ASN dengan masa kerja kurang dari dua tahun diperkirakan semakin meningkatkan angka pengangguran di Kabupaten Tebo.

M. Nofri Zamhar, Kepala Bidang Penempatan Transmigrasi Produktivitas dan Pelatihan Disnakertrans Tebo, mengatakan kebijakan tersebut berdampak signifikan pada tingkat pengangguran terbuka.

Ia belum dapat merinci jumlah pasti tenaga non-ASN yang akan dirumahkan, namun diperkirakan lebih dari 200 orang.

"Ya, sekitar 200 lebih yang dirumahkan," ujarnya, Rabu (5/2/2025).

Nofri menjelaskan, Pemkab Tebo telah berupaya menekan angka pengangguran dengan berbagai program pelatihan berbasis kompetensi.

Selain itu, pemerintah daerah juga mendorong perusahaan baru di Kabupaten Tebo untuk mempekerjakan tenaga lokal dengan persentase tertentu serta menggelar program padat karya di Kecamatan Tebo Ulu dan Rimbo Bujang.

Namun, kebijakan refocusing anggaran juga berdampak pada meningkatnya pengangguran. Banyak program yang bertujuan mengurangi angka pengangguran terbuka harus terpangkas akibat kebijakan tersebut.

"Refocusing berdampak besar. Pemangkasan anggaran sangat berpengaruh terhadap upaya mengurangi tingkat pengangguran," pungkasnya.

Baca juga: Polda Jambi Tangkap Kurir Narkoba di Muaro Jambi, Amankan Tiga Paket Sabu

Baca juga: Ingat Reynhard Sinaga Predator Seksual di Inggris yang Berasal dari Jambi? Akan Pulang ke Indonesia