Pelecehan Anak di Tanjab Barat

Berdalih Ajari Jurus Baru, Guru Silat di Tanjab Barat Jambi Lecehkan dan Rudapaksa Muridnya

Berdalih akan ajarin jurus baru, pelatih silat di Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjab Barat), Jambi lecehkan dan rudapaksa muridnya.

Editor: Suci Rahayu PK
Ist
Ilustrasi latihan silat 

TRIBUNJAMBI.COM, KUALATUNGKAL - Berdalih akan ajarin jurus baru, pelatih silat di Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjab Barat), Jambi lecehkan dan rudapaksa muridnya.

Guru silat Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) dari perguruan Persatuan Persaudaraan Budi Daya di wilayah Betara, Tanjab Barat, berujung ditangkap polisi.

Pria berinisial HN (58) sementara korban masih duduk di bangku SMP, yang berstatus murid perguruan silat HN.

Namun ditengarai, korban kebuasan HN tak hanya satu orang saja.

HN merupakan pelatih Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) dari perguruan Persatuan Persaudaraan Budi Daya di wilayah Betara, Tanjab Barat.

Baca juga: Viral Video Petugas yang Cabut Pagar Laut Makan di Tengah Laut Sambil Pegangan Bambu

Baca juga: Daftar Nama 9 Bupati dan Wali Kota di Sumatera Selatan Tidak Dilantik 6 Februari

Modus pelaku

Aksi bejat HN terungkap saat salah seorang korban pada pertengahan Desember 2024 lalu menceritakan tindakan asusila tersebut kepada orang tuanya.

Menurut keterangan korban yang disampaikan oleh sumber, pelaku melancarkan aksinya saat sedang melatih anak didiknya.

Pelaku meminta korban untuk belajar jurus baru secara tersembunyi atau terpisah dari tempat latihan.

Di situlah, HN mulai melakukan pelecehan seksual hingga menyetubuhi korban. 

Modus pelaku, tindakan yang dilakukannya bagian dari latihan.

Pelaku juga mengancam korban jika tidak menuruti hawa nafsunya.

Selain itu, jika korban keluar dari perguruan akan dikenakan denda sebesar Rp5 juta.

Baca juga: Daftar Nama 9 Bupati Wali Kota Gubernur di Sumatera Selatan yang Dilantik 6 Februari

Baca juga: Jejak Terakhir Uswatun Khasanah Sebelum Dimutilasi dalam Koper di Ngawi, Sempat Beli Soto di Kediri

"Pada saat kejadian itu terungkap, kami bersama warga tokoh masyarakat ketua-ketua RT dan dihadiri BKTM serta Ketua Persatuan Persaudaraan Budi Daya memanggil pelaku untuk disidang atas perbuatannya. Dan setelah kejadian itu langsung kami laporkan ke polres, bang," ungkap seseorang yang tidak berkenan disebutkan namanya.

Menurutnya, korban tidak hanya satu orang sejak beberapa tahun terakhir.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved