Pelecehan Anak di Tanjab Barat

Dinas P3A-P2KB Tanjabbar Turunkan Tim Pendamping Kasus Guru Silat Asusila Muridnya

Guru silat di Kecamatan Betara diduga melakukan pelecehan, asusila dan setubuhi muridnya di Betara Tanjung Jabung Barat

|
Penulis: Rara Khushshoh Azzahro | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
Ist
ILUSTRASI - Dinas P3A-P2KB Tanjabbar Turunkan Tim Pendamping Kasus Guru Silat Asusila Muridnya 

TRIBUNJAMBI.COM,KUALA TUNGKAL - Seorang guru silat di Kecamatan Betara, Kabupaten Tanjab Barat, diduga melakukan pelecehan dan menyetubuhi muridnya.

Atas kejadian asusila tersebut, Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3A-P2KB) Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar) menurunkan tim untuk melakukan pendampingan.

Kepala Dinas P3A-P2KB Tanjabbar, Muhamad Yunus, mengatakan pendamping kepada korban saat ini sudah dilakukan oleh UPTD PPA, Minggu (26/1/2025)

Selain itu, pihaknya juga akan melakukan kunjungan ke rumah korban untuk pencegahan kesehatan secara psikologis korban.

"Pemeriksaan psikologi anak sudah dilakukan UPTD PPA. Rencana mau kunjungan ke rumah untuk pemeriksaan psikologi lanjutan," kata dia.

Diberitakan sebelumnya, kasus ini terjadi di Kecamatan Betara Kabupaten Tanjung Jabung Barat (Tanjabbar).

Korban yang masih duduk di bangku sekolah menengah pertama (SMP) itu, dibujuk rayu dengan cara pemberian jurus baru di suatu tempat, secara terpisah dengan teman-temannya.

Aksi bejat untuk memuaskan nafsu birahi itu dilakukan NH pada pertengahan Desember 2024 lalu. 

Korban bukan hanya di lecehkan dan disetubuhi. Korban juga diancam, jika berani keluar dari perguruan akan dikenakan sanksi denda Rp5 juta.

"Pada saat kejadian itu terungkap, kami bersama warga tokoh masyarakat ketua-ketua RT dan dihadiri BKTM serta Ketua Persatuan Persaudaraan Budi Daya memanggil pelaku untuk disidang atas perbuatannya. Setelah kejadian itu langsung kami laporkan ke Polres," ujar dia.

Masih menurut sumber tersebut, korban kebejatan sang guru silat itu bukan hanya satu orang akan tetapi sudah ada beberapa orang.

"Korban takut mau bicara, korban juga butuh pendamping," ucap dia.

Kasatreskrim Polres Tanjabbar, AKP Frans Septiawan Sipayung, saat dikonfirmasi, membenarkan adanya kejadian tersebut.

Menurutnya, saat ini pelaku sedang diproses.

"Ya, kejadian itu akhir tahun kemarin, dan sekarang sedang proses," ujar dia.

Baca juga: Bejat! Oknum Pelatih Silat di Tanjab Barat Lakukan Asusila Anak di Bawah Umur

Baca juga: Prediksi Skor Bilbao vs Leganés di La Liga, Cek Head to Head dan Statistik Tim Malam Ini

Baca juga: Download Litomplo APK Free Fire 2025 Gratis Diamond +999999, Ada Ratusan Akun Sultan FF

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved