Bukan 656 Tapi 437,5 Ha Perairan di Sidoarjo yang di Pagar Laut, Ini 2 Pemilik Sertifikat HGB

Kepemilikan Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) kawasan yang di pagar laut di perairan Sidoarjo terkuak.

Editor: Suci Rahayu PK
capture youtube
Seorang dosen peneliti dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Airlangga (FEB Unair), Mochammad Thanthowy Syamsudin ungkap temuan adanya sertifikat Hak Guna Bangunan di pesisir laut Sidoarjo, Jawa Timur. 

Pagar laut di Sidoarjo

TRIBUNJAMBI.COM - Kepemilikan Sertifikat Hak Guna Bangunan (SHGB) kawasan yang di pagar laut di perairan Sidoarjo terkuak.

Ini seperti diungkapkan Menteri Kelautan dan Perikanan, Sakti Wahyu Trenggono.

Kata dia, kabar terkait SHGB seluas 656 hektar (ha) di laut Sidoarjo, Jawa Timur, pihak KKP hanya menemukan yang terindikasi memiliki HGB sekitar 437,5 ha.

“Jadi status luas yang diduga memiliki HGB di laut (Sidoarjo) adalah 437,5 ha, landasan hukumnya pada Perda 10/2023 tentang RTRWP Jawa Timur, lokasi HGB berada di zona-zona pengelolaan ekosistem pesisir, zona perikanan tangkap dan zona bandar udara,” ujarnya dalam rapat kerja bersama Komisi IV DPR, Jakarta, Kamis (23/1/2025).

Trenggono menuturkan, pihaknya telah melakukan identifikasi di lapangan bahwa HGB tersebut dimiliki oleh dua perusahaan swasta. Adapun kedua perusahaan tersebut bergerak di bidang properti di Jawa Timur.

“Fakta lapangan kondisi eksisting berupa perairan HGB terindikasi di bawah penguasaan PT Surya Inti Permata dan PT Semeru Cemerlang, HGB terbit tahun 1996 dan berakhir 2026,” tuturnya.

Baca juga: Beredar Video Seskab Mayor Teddy Beri Hormat ke Aguan yang Terseret Polemik Pagar Laut Tangerang

Baca juga: Hasil Survei Litbang Kompas, 10 Lembaga Negara Dengan Citra Terbaik

Lebih lanjut, Trenggono menambahkan, pihaknya telah melakukan identifikasi melalui metode penelitian dengan data yang sudah ada (desk  study) dan analisis garis pantai mengacu Perda nomor 10 tahun 2023.

“Rencana tindak lanjut, KKP berkoordinasi dengan Kementerian ATR/BPN dan pemerintah daerah provinsi Jawa Timur untuk melakukan verifikasi lapangan secara bersama,” tandasnya.

Diberitakan sebelumnya, temuan adanya HGB seluas 656 ha di laut Surabaya mencuat di media sosial X lewat akun @thanthowy. 

Di mana, temuan itu diketahui lewat aplikasi Bhumi kepunyaan Kementerian ATR/BPN.

“Ada area HGB ± 656 ha di timur Eco Wisata Mangrove Gunung Anyar: 1. 7.342163°S, 112.844088°E," tulis akun @thanthowy, Selasa (21/1).

 


Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Beredar Video Seskab Mayor Teddy Beri Hormat ke Aguan yang Terseret Polemik Pagar Laut Tangerang

Baca juga: Kalender Pendidikan 2025, Aturan Libur Ramadan Februari-Maret, Jadwal Masuk dan Ujian

Baca juga: Pemilih dari PKS Paling Tidak Puas dengan Kepemimpinan Prabowo-Gibran Sesuai Survei Libang Kompas

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved