Verrell Bramasta Bela Fuji Terkait Hujatan Setelah Kunjungan ke Gedung DPR

TRIBUNJAMBI.COM - Aktor dan politisi Verrell Bramasta baru-baru ini memberikan pembelaan terhadap selebgram Fuji yang tengah menjadi sasaran hujatan warganet setelah kunjungannya ke gedung DPR. 

Verrell mengungkapkan pendapatnya melalui unggahan di akun Instagram pribadinya, @bramastavrl, sebagai bentuk dukungan terhadap Fuji.

Verrell menjelaskan bahwa kunjungan Fuji ke gedung DPR bukanlah sekadar acara tanpa makna, melainkan sebuah kesempatan untuk berbincang mengenai hal-hal yang relevan dengan masa depan Indonesia. 

Baca juga: Biodata Putri Zulhas: Pernah Cerai dan Punya 2 Anak, kini Dibandingkan dengan Mantan Verrel Bramasta

Dalam unggahannya, Verrell menyampaikan bahwa kegiatan mereka termasuk berjalan-jalan keliling kantor sambil berdiskusi mengenai dunia politik, fungsi parlemen, hingga industri kreatif di Indonesia.

"Berbicara tentang dunia politik, fungsi parlemen, hingga masa depan industri kreatif Indonesia menjadi topik utama," ujar Verrell Bramasta, dikutip (19/1/2025).

Verrell mengingatkan kepada warganet agar tidak terburu-buru menghakimi seseorang hanya berdasarkan pandangan mereka. 

Dia mengajak masyarakat untuk lebih bijaksana dalam memberikan penilaian.

"Saya hanya ingin mengingatkan hal ini untuk teman-teman semua. Menilai boleh, menghakimi jangan," tegasnya.

Baca juga: Kado Natasha Wilona untuk Verrel Bramasta

Kritik yang Membangun, Bukan Menjatuhkan

Aktor berusia 26 tahun itu juga menyoroti pentingnya kritik yang membangun, bukan sekadar hujatan yang tidak memiliki dasar. 

Ia menekankan bahwa kritik yang sehat seharusnya mengandung substansi dan bertujuan untuk perbaikan, sementara hujatan hanya akan menambah ketegangan tanpa memberikan dampak positif.

“Mengkritik boleh tetapi menjatuhkan jangan. 

Ingat kritik itu membangun dan ada substansi. Jika tidak, itu hanya menghujat dan iri hati,” tambah Verrell.

Verrell mengungkapkan rasa bangganya melihat banyak anak muda dan perempuan Indonesia yang mampu berdiri independen tanpa melupakan nilai-nilai sopan santun dan ramah tamah, yang merupakan ciri khas budaya ketimuran Indonesia.

"Senang sekali melihat banyak anak muda, perempuan Indonesia yang Independen tapi tidak melupakan sopan santun dan ramah tamah sebagai khas ketimuran kita," ujarnya.

Baca juga: Soal Pertemuan Verrel Bramasta dan Shin Tae-yong, Sentil Soal PSSI: Saya Sudah Tahu Sesuatu!