Pagar Laut Tangerang Dibongkar, TNI AL Pasang Badan Jika Ada yang Protes: Kita akan Tampil ke Depan

Keberadaan pagar laut di Tanjung Sari, Kabupaten Tangerang mulai dibongkar TNI AL bersama warga sekitar, Sabtu (18/1).

Penulis: Darwin Sijabat | Editor: Darwin Sijabat
Capture Kompas TV/ Tribunnews/ kolase Tribun Jambi
Komandan Lantamal III Jakarta, Brigjen (Mar) Harry Indarto yang ikut membongkar pagar laut tersebut bilang TNI akan pasang badan untuk masyarakat jika ada yang memprotes pembongkaran. 

Pasalnya, perintah pembongkaran tersebut langsung dari Presiden Prabowo Subianto lewat Panglima TNI, Jenderal Agus Subiyanto dan Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL), Muhammad Ali

"Ini sambil berjalan pasti akan kami koordinasikan (ke KKP). Tapi, sekarang ini, kita merespons cepat apa yang menjadi Presiden Republik Indonesia adapun melalui Panglima TNI dan Kepala Staf Angkatan Laut," tegas Harry.

Pagar Laut Tangerang Diklaim JRP Hasil Swadaya Nelayan

Sebelumnya, ada klaim bahwa pagar laut yang dibangun sepanjang 30 kilometer di perairan Tanjung Pasir, Kabupaten Tangerang adalah hasil swadaya nelayan.

Adapun klaim tersebut disampaikan oleh organisasi masyarakat (ormas), Jaringan Rakyat Pantura (JRP) Kabpuaten Tangerang.

Dikutip dari Tribun Jakarta, JRP menyebut pagar laut itu sengaja dibangun untuk tiga tujuan, salah satunya mencegah abrasi.

"Pagar laut yang membentang di pesisir utara Kabupaten Tangerang ini sengaja dibangun secara swadaya oleh masyarakat."

"Ini dilakukan untuk mencegah abrasi, mencegah pengikisan tanah di wilayah pantai yang dapat merugikan ekosistem dan permukiman," jelas Koordinator JRP, Sandi Martapraja, Sabtu (11/1/2025).

Tujuan kedua, lanjut Sandi, adalah untuk mitigasi bencana tsunami.

"(Untuk) mitigasi ancaman tsunami, meski tidak bisa sepenuhnya menahan," imbuh dia.

Lalu, tujuan terakhir, area di sekitar pagar laut bisa dimanfaatkan sebagai tambak ikan apabila kondisinya bagus.

Sandi lantas menegaskan pagar laut itu memang sengaja dibangun masyarakat setempat untuk mencegah adanya ancaman kerusakan lingkungan.

"Tambak ikan di dekat tanggul juga dapat dikelola secara berkelanjutan untuk menjaga ekosistem tetap seimbang."

"Tanggul-tanggul ini dibangun oleh inisiatif masyarakat setempat yang peduli terhadap ancaman kerusakan lingkungan," jelas Sandi.

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Jadwal Imsak dan Buka Puasa Kabupaten Muarojambi 6 Maret 2025

Baca juga: Pagar Laut Tangerang Diklaim JRP Hasil Swadaya Nelayan, TNI AL: Warga Justru Antusias Membongkar

Baca juga: Pendaftaran PPPK Diperpanjang,  Ribuan Honorer di Muaro Jambi Telah Mendaftar

Baca juga: Kunci Jawaban PKN Kelas 8 Halaman 96, Peran Generasi Muda

Artikel ini diolah dari Tribunnews.com

Sumber: Tribunnews
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved