Berita Internasional
Update Kebakaran di Los Angel California: 16 Orang Dilaporkan Tewas, Warga Diminta Pakai Masker
Berikut perkembangan kebakaran hebat yang melanda Los Angeles, California, Amerika Serikat sejak Selasa (7/1/2025).
TRIBUNJAMBI.COM - Berikut perkembangan kebakaran hebat yang melanda Los Angeles, California, Amerika Serikat sejak Selasa (7/1/2025).
Dilaporkan hingga Jumat (10/1/2025), si jago merah itu telah menghancurkan ribuan bangunan dan memaksa ratusan ribu orang mengungsi.
Jumlah korban tewas akibat amukan si jago merah tersebut dilaporkan bertambah.
Data terbaru korban tewas dalam kebakaran tersebut meningkat menjadi 16 orang hingga Sabtu (11/1/2025) waktu setempat.
Data tersebut merujuk pada laporan yang diterbitkan oleh Pemeriksa Medis Los Angeles County.
Disebutkan, lima dari korban tewas ditemukan di zona Kebakaran Palisades, dan 11 di zona Kebakaran Eaton.
Warga diminta pakai masker N95 jika keluar rumah
Terpisah, Departemen Kesehatan Masyarakat Los Angeles County pada Sabtu memperingatkan warga yang tinggal di Los Angeles untuk tetap berada di dalam rumah karena asap kebakaran hutan yang berbahaya menyelimuti daerah tersebut.
Baca juga: Nasib Rumah Mewah Hary Tanoe di Tengah Kebakaran Los Angeles, Dibeli dari Donald Trump
Baca juga: Daftar 17 Artis Hollywood yang Rumah Mewahnya Dilalap Kebakaran Hutan Los Angeles AS
“Kita semua menghadapi asap kebakaran hutan ini, yang merupakan campuran dari partikel-partikel kecil, gas, dan uap air,” kata Anish Mahajan dalam sebuah konferensi pers, sebagaimana dilansir AFP.
Ia menyebut, partikel-partikel kecil itulah yang dapat masuk ke dalam hidung dan tenggorokan lalu menyebabkan sakit tenggorokan dan sakit kepala.
“Semua orang di daerah di mana ada asap yang terlihat atau bau asap, harus menyadari bahwa kualitas udara sedang buruk. Jadi Anda harus membatasi paparan di luar ruangan sebisa mungkin," tambah Mahajan.
Ia mengatakan, orang yang sehat sekalipun harus tetap berada di dalam rumah sebisa mungkin, dengan menggunakan semacam sistem penyaringan udara.

Sementara itu, orang yang harus bekerja di luar ruangan harus mengenakan masker N95, yang menyaring partikel-partikel kecil agar tidak masuk ke dalam tubuh.
Pada situasi ini, Mahajan memperingatkan kelompok orang lanjut usia, anak-anak, dan orang sakit harus lebih berhati-hati.
“Mereka yang berisiko lebih tinggi mengalami dampak kesehatan yang buru, termasuk anak-anak, lansia, mereka yang memiliki masalah pernapasan dan jantung, dan orang-orang dengan kondisi kekebalan tubuh yang terganggu, bisa saja memiliki gejala yang lebih buruk seperti sesak napas, mengi, batuk, dan nyeri dada,” katanya.

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.