Makan Siang Gratis

Siapa Dadan Hindayana? Kepala BGN Sebut Daun Kelor Opsi Pengganti Susu di Menu Makan Bergizi Gratis

Siapa Dadan Hindayana? BGN, Dadan Hindayana yang menyebut daun kelor akan menjadi alternatif pengganti susu dalam program makan makan bergizi gratis

Editor: Mareza Sutan AJ
Istimewa
Kepala Badan Gizi Nasional, Dadan Hindayana 

Prof Dadan Hindayana dilantik sebagai Kepala Badan Gizi Nasional, oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Senin (19/8/2024).

Badan Gizi Nasional ini dibentuk jelang akhir masa jabatan Jokowi.

Dadan dipercaya untuk memimpin badan yang banyak berperan dalam merancang program gizi untuk Indonesia Emas 2045 ini.

 

Program Gizi untuk Indonesia Emas 2045

Sebelum dilantik, Dadan sempat mengungkapkan pandangannya tentang gizi dan pangan untuk generasi Indonesia di masa depan.

Dadan mengungkapkan ide ini saat Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) Universitas Hasanuddin pada Senin (12/8/2024).

Sebagaimana dipublkasi media kampus Identitas terbitan Universitas Hasanuddin, Makassar, Dadan menyampaikan materi tentang pangan dan gizi nasional menuju Indonesia Emas 2045, sebuah tema yang sesuai tugasnya di Badan Gisi Nasional sejak Senin (19/8/2024), sepekan setelah PKKMB tersebut.

Dadan menyampaikan pandangannya soal dunia yang sedang mengalami kerawanan pangan.

Mengutip World Food Programme (WFP), dia menjelaskan ada 71 negara terancam rawan pangan, artinya mencangkup kurang lebih 309 juta penduduk.

“Produksi pangan di dunia sebenarnya lebih dan tidak seimbang. Ada beberapa negara yang pangannya berlebihan dan ada negara yang kekurangan pangan sehingga negara maju cenderung menguasai negara berkembang,” ungkap Dosen Proteksi Tanaman tersebut seperti dikutip Identitasunhas.com.

Dadan juga menjelaskan, penduduk Indonesia terus bertambah setiap tahunnya. 

Bahkan, diperkirakan akan mencapai puncaknya sebanyak 325 juta pada 2060.

“Ironi bagi kita, penduduk Indonesia bertambah 3 juta pertahun. Seharusnya lahan bertambah kurang lebih 94 ribu hektare, namun yang terjadi lahan Indonesia berkurang sekitar 100 ribu hektare,” ujarnya.

Tekanan jumlah penduduk Indonesia yang semakin pesat mengakibatkan lahan pertanian berubah fungsi menjadi perumahan, pabrik, jalan, dan kepentingan lainnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved