Renungan Harian Kristen 24 Desember 2024 - Kegembiraan Karena Karya Tuhan

Renungan Harian Kristen 24 Desember 2024 - Kegembiraan Karena Karya Tuhan

Bacaan ayat: Lukas 1:46-47 (TB)  Lalu kata Maria: "Jiwaku memuliakan Tuhan, dan hatiku bergembira karena Allah, Juruselamatku,"

Oleh Pdt Feri Nugroho

Kapan terakhir kali Anda gembira? Mungkin saat berulang tahun, karena banyak orang mengucapkan ucapan selamat. Atau saat keberhasilan menghampiri.

Atau saat-saat tertentu dimana Anda merasa bahwa yang Anda alami adalah berkat Tuhan. 

Bagaimana ketika Anda sakit? Adakah kegembiraan? Atau Anda menyebutnya gila ketika gembira saat sakit! 

Itulah manusia yang telah menetapkan standar baik dan jahat menurut pemahamannya masing-masing. Kegembiraan menjadi sangat relatif, bergantung pada sudut pandang seseorang melihatnya. 

Cetah gembira saat suskes menangkap Kijang untuk menjadi makanannya. Sementara Kijang menderita dan berujung maut menjadi santapan Chetah. 

Maria menyatakan kegembiraan yang meluap. Injil Lukas mencatat pujian Maria dengan sangat epik.

Sekilas mengutip pujian yang pernah dilakukan oleh Hana, yang mendapatkan Samuel setelah mengajukan permohonan yang intensif kepada Tuhan.

Jika Hana begitu berharap mendapatkan anak, Maria tidak demikian. Ia harus mengandung sementara ia belum bersuami. Yusuf baru menjadi tunangannya. 

Dua kondisi yang jauh menyimpang dan bertolak belakang. Meskipun demikian, mereka menemukan karya yang sama, yaitu tentang karya Allah yang sedang dinyatakan. 

Bagi Maria, tuduhan sebagai pezinah, bisa jadi mengancam. Bukan hanya dirinya yang akan dipermalukan, bahkan ia bisa dilempari dengan batu sampai mati; ia juga akan membawa aib besar bagi keluarga. 

Hal ini semakin diperkuat bahwa Yusuf pun telah merancang untuk menceraikannya dengan diam-diam, demi sedikit melindungi Maria dari tindakan brutal hukum yang berlaku. 

Dalam situasi demikian, bagaimana Maria dapat bergembira?

 Maria bergembira karena menemukan karya Tuhan yang dinyatakan.

Ia melihat apa yang dialaminya dalam sudut pandang karya penyelamatan Allah, meskipun mungkin hari itu ia belum paham secara keseluruhan. Ketertundukannya pada kehendak Allah membuatnya bergembira. 

Hari ini gembira telah menyimpang dengan selalu terarah pada glamournya kehidupan dunia. Sukacita identik dengan kemewahan dan kemegahan dalam hidup. Sulit bersyukur, ketika melihat yang lain terlihat lebih dari diri sendiri.

Rasa tidak puas menggelora sehingga hari-hari diisi dengan upaya tiada berujung untuk meraih banyak hal. 
Katakan, "Stop!" Bergembiralah karena Tuhan.

 Ada begitu banyak hal yang bisa disyukuri dalam hidup, termasuk sakit penyakit yang mengingatkan kita akan kefanaan hidup.

Semakin percaya, semakin bersandar, dan semakin berpengharapan hanya kepada Tuhan. Temukan karya-Nya dalam hidupmu! Amin

     Renungan Kristen oleh Pdt Feri Nugroho, GKSBS Siloam Palembang