Renungan Kristen

Renungan Harian Kristen 13 Desember 2024 -Allah Adalah Bapa yang Baik

Bacaan ayat: Matius 7:11 (TB)  "Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan

Editor: Suci Rahayu PK
Istimewa
Yesus dan murid-murid-Nya 

Renungan Harian Kristen 13 Desember 2024 -Allah Adalah Bapa yang Baik

Bacaan ayat: Matius 7:11 (TB)  "Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan yang baik kepada mereka yang meminta kepada-Nya."

Oleh Pdt Feri Nugroho

 

Setelah jatuh dalam dosa, manusia menjadi seperti Allah, yaitu dapat tahu tentang hal baik dan yang jahat. Itu sebabnya hingga hari ini, setiap orang dapat menetapkan hal yang baik atau jahat menurut pemandangannya sendiri.

Penilaian baik dan jahat tersebut memungkinkan manusia sepakat dengan yang lain untuk menciptakan sebuah standar baik dan jahat.

 Sampai akhirnya terbentuk budaya dan nilai-nilai baik kemanusiaan yang diwariskan dari generasi ke generasi.

Menariknya, setiap generasi bersikap kritis terhadap nilai-nilai yang diwarisinya. Hasilnya sebuah pembaruan, inovasi, bahkan reformasi nilai berdasarkan konteks yang dihadapi. 

Nampaknya baik dan jahat dalam pemandangan manusia mengalami kecacatan karena dosa sehingga harus mengalami perubahan agar tetap relevan dengan sejarah. 

Sangat berbeda dengan baik dalam standar Allah. Yesus memberikan pengajaran tentang kepastian bahwa, 'setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan.'

Dalam hal ini, dalam menjalani kehidupan, manusia perlu terhubung dengan Allah agar tidak menyimpang. Kehendak bebas pada manusia sebagai konsekuensi logis diciptakan menurut gambar dan rupa Allah, memungkinkan manusia untuk berupaya dan mengupayakan kehidupan. 

Sebagai ciptaan, manusia memiliki otoritas yang terbatas, maka manusia perlu meminta kepada Allah atas apa yang diperlukannya. 

Manusia perlu berkerja keras mengupayakan yang terbaik dan Allah akan menyediakan segala sesuatunya. Manusia perlu tekun dalam membangun relasi dengan Allah, agar yang dikehendaki dan diinginkan hatinya selaras dengan kehendak-Nya.

Dalam hal ini, dipastikan bahwa Allah itu adalah Bapa yang baik, dalam standar-Nya sendiri yang mengatasi ruang dan waktu; bukan dalam standar manusia yang terbatas dan berbatas.

Dalam hal ini, yang utama adalah pekerjaan Allah yang dinyatakan dalam segala perkara yang dialami oleh manusia. Itu sebabnya ototitas untuk mengabulkan atau tidak selalu ada pada Allah. 

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved