Renungan Kristen
Renungan Harian Kristen 11 Desember 2024 - Dipilih Untuk Menjadi Imam
Bacaan ayat: Keluaran 19:6 (TB) "Kamu akan menjadi bagi-Ku kerajaan imam dan bangsa yang kudus. Inilah semuanya firman yang harus kaukatakan kepada o
Renungan Harian Kristen 11 Desember 2024 - Dipilih Untuk Menjadi Imam
Bacaan ayat: Keluaran 19:6 (TB) "Kamu akan menjadi bagi-Ku kerajaan imam dan bangsa yang kudus. Inilah semuanya firman yang harus kaukatakan kepada orang Israel."
Oleh Pdt Feri Nugroho
Hampir kebanyakan orang berfikir bahwa hidup beriman itu persoalan personal antara seseorang dengan yang disembahnya.
Terdapat relasi personal yang terbangun dan tidak boleh diganggu gugat oleh orang lain.
Itu sebabnya, jika seseorang menyembah batu sekalipun, tidak boleh ada yang mengganggu, meskipun semua orang yang berpengetahuan cukup, akan tahu bahwa batu adalah benda mati yang tidak bisa berbuat apa-apa.
Hal ini disebabkan, bahwa bagi penyembahnya, batu tersebut dipercaya memiliki kuasa yang lebih besar dari dirinya.
Muncul ungkapan toleransi bahwa, 'Sesembahanku adalah sesembahanku dan sesembahanmu adalah sesembahanmu.'
Iman Kristen melesat kedepan, bahwa dalam pundak setiap orang percaya terdapat tanggung jawab untuk, "... pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa dan Anak dan Roh Kudus."
Itu artinya setiap orang percaya mempunyai tanggung jawab untuk memberikan informasi yang benar sesuai kenyataan, bahwa batu adalah ciptaan dan mengajak orang-orang untuk mengenal siap penciptanya.
Dalam catatan Alkitab Perjanjian Lama, pilihan Allah jatuh kepada Israel. Melalui Musa, Allah membawa Israel keluar dari perbudakan di Mesir.
Ternyata pilihan tersebut telah terjadi jauh pada masa sebelumnya. Kata 'pilihan' seharusnya tidak perlu membuat bangsa-bangsa lain menjadi iri; sebab kata 'pilihan' merujuk pada otoritas mutlak Allah untuk menyelamatkan.
Dalam otoritas-Nya Allah memilih Abraham, Ishak dan Yakub, sebagai sebuah keluarga, dalam tiga generasi, yang akan dipakai Allah untuk karya penyelamatan.
Yakub yang diubah namanya oleh Allah menjadi Israel, memiliki tugas penting yaitu sebagai imam bagi bangsa-bangsa. Ini mandat yang tidak mudah dijalankan!
Imam dalam terminologi Perjanjian Lama, memiliki tugas penting yaitu sebagai pengantara, untuk membawa umat kepada Allah.
Para imam dikhususkan untuk menghubungkan antara umat dengan Allah. Konsekuensinya, para imam harus dikuduskan dan menjalani kehidupan yang kudus, sebagaimana Allah yang adalah kudus. Tentu menjadi tugas yang tidak ringan.
Berulangkali Allah harus meneguhkan kembali penetapan tugas tersebut ketika kedapatan umat memberontak dan hidup tidak benar.
Mereka merasakan konsekuensi pemberontakan dengan menerima hukuman, sampai akhirnya kembali berfungsi sebagai para imam.
Hari ini, setiap orang percaya adalah imam bagi yang lain.
Ini selaras dengan tulisan Petrus yang menyatakan, "Tetapi kamulah bangsa yang terpilih, imamat yang rajani, bangsa yang kudus, umat kepunyaan Allah sendiri, supaya kamu memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Dia, yang telah memanggil kamu keluar dari kegelapan kepada terang-Nya yang ajaib."
Dalam diri setiap kita ada tugas imam untuk menjadi pengantara antara manusia dengan Allah. Bukan hanya kaum laki-laki semata, tetapi setiap orang yang percaya kepada Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat adalah imam.
Sebelum melaksanakan tugas keimaman, seorang imam dituntut untuk hidup kudus. Darah Kristus telah menguduskannya dari dosa, maka sudah seharusnya pengudusan tersebut memberikan jaminan bahwa ia bisa hidup kudus. Sadarkah? Amin
Renungan Kristen oleh Pdt Feri Nugroho, GKSBS Siloam Palembang
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.