Profil Tokoh

Profil dan Kekayaan Gus Miftah yang Mundur dari Jabatan Utusan Khusus Presiden Usai Viral

Profil dan harta kekayaan Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah, yang mundur dari jabatan Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan

Editor: Suci Rahayu PK
Capture Youtube Tribun jogja
Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah mundur dari jabatan Utusan Khusus Presiden Bidang Kerukunan Beragama dan Pembinaan Sarana Keagamaan. 

Sebagai informasi, Miftah viral setelah terekam menghina pedagang es teh saat dirinya berdakwah dalam tabligh akbar di Magelang, Jawa Tengah, viral di media sosial.

Mulanya, Miftah bertanya kepada penjual es teh tersebut terkait barang dagangannya.

"Es tehmu jik okeh ra? Masih? Ya kono didol *** (Es teh kamu masih banyak atau tidak? Masih, ya sana dijual. Selanjutnya disensor)," ucap Gus Miftah dari atas panggung kepada pedagang es teh tersebut.

"Dol'en ndisik ngko lak rung payu, wis, takdir (kamu jual dulu, nanti kalau belum laku, ya sudah, takdir)," sambungnya.

Hinaan yang disebut Gus Miftah candaan itu turut membuat jemaah yang hadir tertawa.

Baca juga: Peminat Beras SPHP Tinggi, Penjualan Beras Merek Lain di Pasar Kuala Tungkal Menurun

Baca juga: Download Lagu MP3 Nella Kharisma dan Didi Kempot Full Asik 12 Jam Cocok Diperjalanan, Pakai Spotify

Profil Miftah Maulana Habiburrahman alias Gus Miftah

Gus Miftah Lahir di Lampung pada 5 Agustus 1981, dan tumbuh dalam lingkungan keluarga yang kental dengan tradisi pesantren.

Gus Miftah diketahui merupakan keturunan ke-9 Kiai Ageng Hasan Besari, sosok yang mendirikan Pondok Pesantren Tegalsari di Ponorogo.

Ayah Gus Miftah bernama M.Murodhi bin M.Boniran bin Kyai Usman

Selain itu, Gus Miftah juga dikenal sebagian masyarakat sebagai dai yang dakwahnya berfokus pada kaum marjinal.

Dilansir Kompas.com, Gus Miftah dikenal sebagai pendiri Pondok Pesantren Ora Aji di Sleman, Yogyakarta, Gus Miftah memadukan pendekatan modern dan santai dalam menyampaikan ajaran agama. 

Hal ini menjadikannya populer, khususnya di kalangan generasi muda.

Ia adalah keturunan Kiai Muhammad Ageng Besari, pendiri Pesantren Tegalsari di Ponorogo.

Namun, meski berasal dari keluarga pesantren, Gus Miftah memilih jalur dakwah yang berbeda dari kebanyakan ulama.

Pendekatannya menggunakan bahasa sederhana dan disampaikan dengan humor serta dekat dengan kehidupan sehari-hari.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved