Berita Jambi
32 Pelajar di Jambi Ditangkap Akibat Tawuran Bersenjata Tajam, Dipicu Saling Ejek di Media Sosial
Sebanyak 32 pelajar di Kota Jambi diamankan polisi setelah terlibat dalam aksi tawuran menggunakan senjata tajam.
Penulis: Rifani Halim | Editor: Rohmayana
TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI- Sebanyak 32 pelajar di Kota Jambi diamankan polisi setelah terlibat dalam aksi tawuran menggunakan senjata tajam.
Keributan yang melibatkan remaja ini dipicu oleh saling ejek di media sosial.
Wakapolresta Jambi AKBP Nurhadiansyah mengungkapkan, para pelajar tersebut ditangkap di dua lokasi berbeda, yaitu kawasan Tanjung Lumut dan Jalan Gatot Subroto.
Tawuran yang terjadi pada Jumat (22/11/2024) siang itu sangat mengganggu ketertiban masyarakat karena berlangsung di area ramai.
"Dari dua lokasi tawuran, kami berhasil mengamankan 32 pelajar. Tiga di antaranya ditangkap di Tanjung Lumut, sedangkan 29 lainnya di Jalan Gatot Subroto," ujar Nurhadiansyah.
Penangkapan para pelajar ini dilakukan berdasarkan rekaman video amatir yang dibuat warga dan bukti CCTV di sekitar lokasi. Awalnya, polisi mengidentifikasi beberapa pelaku dan melakukan penangkapan.
Dari situ, penyelidikan dikembangkan hingga menangkap pelajar lainnya yang terlibat. Mereka ini rata-rata pelajar SMP, SMA, dan SMK.
Dari hasil pemeriksaan polisi, diketahui aksi tawuran bermula dari provokasi di media sosial yang berujung pada pertemuan kedua kelompok untuk menyelesaikan konflik dengan kekerasan.
"Pemicu utamanya adalah saling ejek di media sosial, yang kemudian berlanjut dengan aksi tawuran di lokasi tersebut," jelas Nurhadiansyah.
Baca juga: Viral 32 Orang Tua Siswa Minta Maaf karena Anaknya Tawuran di Jambi, Janji akan Mengawasi Anaknya
Baca juga: Viral 32 Pelajar di Kota Jambi Diamankan Polisi karena Tawuran sambil Bawa Senjata Tajam

Saat ini, semua pelajar yang diamankan masih dalam proses pemeriksaan. Mengingat mereka masih di bawah umur, polisi akan menerapkan pendekatan restorative justice. Orang tua dan pihak sekolah turut diundang untuk membahas langkah-langkah pembinaan lebih lanjut.
"Pendekatan restorative justice menjadi prioritas kami, mengingat masa depan anak-anak ini. Kami akan melihat hasil gelar perkara sebelum menentukan langkah berikutnya," ungkapnya.
Nurhadiansyah menambahkan, pihaknya terus berupaya mencegah kenakalan remaja dan aksi geng motor melalui patroli malam hari dan sosialisasi di sekolah-sekolah. Namun, ia menekankan pentingnya dukungan dari orang tua, guru, dan masyarakat dalam menangani permasalahan ini.
"Kami mengapresiasi warga yang telah merekam dan memberikan informasi terkait tawuran ini," tutupnya. (Tribunjambi.com/Rifani Halim)
Dapatkan Berita Terupdate Tribunjambi.com di Google News
Pedagang Waswas Pasar Angso Duo Rawan Premanisme, Apalagi Subuh |
![]() |
---|
Ada ASN Jambi Tolak Dilantik dan akan Gugat ke PTUN usai Lapor Polisi, Gubernur: Silakan |
![]() |
---|
ASN Wanita di Tanjabbar Digerebek Saat Nyabu di Rumah, Sabu Hampir 20 Gram Jadi Barbuk |
![]() |
---|
Gubernur Jambi Al Haris Persilakan ASN Nonjob Gugat PTUN Soal Penempatan Jabatan |
![]() |
---|
Simpan 19,17 Gram Sabu, ASN Wanita di Tanjabbar Diringkus Polisi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.