Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan

Galian C Motif Penembakan Kasat Reskrim Polres Solok Selatan oleh AKP Dadang, Ada 28 Tambang Ilegal

Diduga tambang ilegal jadi penyebab polisi tembak polisi di Polres Solok Selatan. AKP Ulil Ryanto Anshar, Kasat Reskrim Polres Solok Selatan tewas

Editor: Suci Rahayu PK
(Dokumentasi Polres Solok Selatan)ti
Kabag Ops Polres Solok Selatan, AKP Dadang Iskandar (jaket hitam), pelaku penembak Kasat Reskrim AKP Ulil Ryanto Anshari saat diperiksa di Mapolda Sumbar, Jumat (22/11/2024). 

TRIBUJAMBI.COM - Diduga tambang ilegal jadi penyebab polisi tembak polisi di Polres Solok Selatan.

AKP Ulil Ryanto Anshar, Kasat Reskrim Polres Solok Selatan tewas ditembak rekannya sendiri, AKP Dadang Iskandar yang merupakan Kabag Ops.

Penembakan ini terjadi setelah AKP Ulil menangkap pelaku tambang ilegal

Lantas seperti apa tambang ilegal di Solok? 

Ketua Indonesia Police Watch (IPW), Sugeng Teguh Santoso, menduga AKP Dadang Iskandar melindungi aktivitas tambang ilegal.

Diketahui Solok Selatan merupakan surga pertambangan. 

Bahkan, harta karun tersembunyi di daerah Solok Selatan seluas 28.840 hektar menjadi incaran negara lain.

Baca juga: Sinopsis Janji Cinta Inspektur Virat 23 November 2024, Sai Mengingatkan Virat Akan Janjinya

Baca juga: Sinopsis Dua Hati Satu Cinta 23 November 2024, Gazal Cemas dengan Ancaman

Karena itu Solok Selatan dijuluki 'Bukit Emas' karena kekayaan alamnya yang melimpah, terutama dalam bentuk emas yang hampir selalu ditemukan di setiap bukit di wilayah Solok Selatan.

Sejarah mencatat bahwa aktivitas penambangan emas pertama kali dimulai oleh pemerintahan Belanda di wilayah ini.

Harta karun yang tersebar luas di Solok Selatan menjadi sasaran ambisi bagi para pemburu harta, baik dari tingkat lokal maupun internasional, termasuk dari China dan bahkan dari luar Sumatera Barat.

Lokasi tambang emas ternama di Solok Selatan berada di kawasan Jorong Jujutan Nagari Lubuk Gadang, Kecamatan Sangir, Solok Selatan, Sumatera Barat.

Menariknya, kabar telah tersebar bahwa China juga turut serta dalam aktivitas penambangan di area ini, dengan fokus pada penggalian harta karun berupa emas murni. 

Diperkirakan, setiap bulannya mereka mampu menghasilkan hingga 30 Kg emas, memberikan kontribusi yang signifikan bagi produksi emas di Solok Selatan, Provinsi Sumatera Barat (Sumbar). 

Di Solok Selatan, Provinsi Sumatera Barat, berbagai metode digunakan untuk mengeksplorasi harta karun yang kaya akan emas murni.

Mulai dari teknik tradisional seperti manjae (mendulang) hingga penggunaan mesin modern seperti mendompeng (mesin PK), kapal, dan alat berat.

Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved