Tottenham Hotpsur

Posisi Ange Postecoglou di Tottenham tak Terancam, bahkan usai Dikalahkan Ipswich

Posisi Ange Postecoglou sebagai manajer Tottenham Hotspur dikabarkan tidak dalam bahaya setelah timnya dikalahkan 2-1 oleh Ipswich Town

Penulis: Mareza Sutan AJ | Editor: Mareza Sutan AJ
Instagram/@spursofficial
Ange Postecoglou di Tottenham Hotspur 

 

TRIBUNJAMBI.COM - Posisi Ange Postecoglou sebagai manajer Tottenham Hotspur dikabarkan tidak dalam bahaya setelah timnya dikalahkan 2-1 oleh Ipswich Town di Liga Primer kemarin.

Pria berusia 59 tahun itu dan para pemainnya dicemooh setelah peluit akhir pertandingan dibunyikan di Stadion Tottenham Hotspur.

Para penggemar mengeluhkan kurangnya konsistensi yang telah mengganggu tim sejak penunjukan pelatih asal Australia itu pada bulan Juni 2023.

Spurs telah mengalahkan dua tim kuat dalam bentu Manchester City dengan skor 2-1 pada tanggal 30 Oktober di Piala EFL dan Aston Villa 4-1 dalam pertandingan berikutnya pada tanggal 3 November.

Sayangnya, dalam seminggu terakhir mereka kalah 3-2 di Liga Europa melawan Galatasaray dan 2-1 melawan Ipswich.

Tim asuhan Postecoglou sekarang berada di urutan ke-10 di Liga Primer dengan 16 poin setelah 11 pekan pertandingan, tetapi hanya berada di paruh atas klasemen berkat selisih gol yang lebih baik daripada Brentford.

Akan tetapi, Football Insider melaporkan bahwa sang manajer memiliki banyak kepercayaan diri dan mendapat dukungan dari para pejabat di klub saat ia mencoba membawa Tottenham naik ke papan atas klasemen.

 

Kekhawatiran Lini Belakang

Kekalahan Spurs melawan Ipswich adalah kekalahan kelima mereka di Liga Primer Inggris dan juga merupakan kekalahan kedua mereka melawan lawan yang belum pernah menang setelah dikalahkan 1-0 oleh Crystal Palace pada akhir Oktober.

Salah satu hal yang menjadi perhatian Tottenham dalam beberapa musim terakhir adalah kelemahan lini belakang mereka, dengan klub tersebut mencatatkan lima clean sheet dalam 40 pertandingan liga utama terakhir mereka.

Pelatih asal Australia itu juga dikritik setelah komentarnya setelah timnya kalah 1-0 melawan rival Arsenal pada bulan September, dengan mengatakan bahwa ia selalu memenangkan trofi di musim keduanya sebagai pelatih.

"Saya akan mengoreksi diri sendiri - saya biasanya tidak memenangkan banyak hal, saya selalu memenangkan banyak hal di tahun kedua saya. Tidak ada yang berubah," katanya kepada wartawan setelah kekalahan derby London Utara ketika ditanya apakah ia tetap pada klaimnya.

Meskipun pernyataannya menyoroti rasa percaya dirinya yang besar, beberapa orang menganggap pernyataannya tidak mengenakkan mengingat Spurs belum memenangkan trofi sejak mengalahkan Chelsea di final Piala EFL tahun 2008.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved