LIPUTAN KHUSUS

News Analysis KKI Warsi Soal Gadai Mobil ke Suku Anak Dalam Jambi: Minimnya Pengetahuan Hukum

Koordinator Divisi Komunikasi KKI Warsi Jambi, Reni, mengatakan dalam persoalan itu Suku Anak Dalam tidak bisa dilihat sebagai orang yang menampung

Penulis: Wira Dani Damanik | Editor: Duanto AS
ISTIMEWA
Sukma Reni, Koordinator Divisi Komunikasi KKI Warsi Jambi. 

TRIBUNJAMBI.COM - Komunitas Konservasi Indonesia (KKI) Warsi Jambi meminta agar polemik warga Suku Anak Dalam (SAD) di Pamenang, Kabupaten Merangin yang diduga menerima gadai mobil hasil kejahatan, dilihat secara holistik.

Koordinator Divisi Komunikasi KKI Warsi Jambi, Sukma Reni, mengatakan dalam persoalan tersebut Suku Anak Dalam tidak bisa dilihat sebagai orang yang menampung. 

Ia menyebutkan sangat mungkin orang tidak mengetahui situasi awal sehingga hal itu terjadi.

"Harus dilihat secara lebih holistik. Peminggiran hak-hak kehidupan sebagai makhluk di muka bumi yang harusnya mendapat pengakuan dan mendapat tempat untuk hidup," kata Reni.  

Menurut Reni, peminggiran hak-hak terhadap warga Suku Anak Dalam telah menyebabkan minimnya pengetahuan tentang hukum dan hidup bernegara.

Situasi itu menyebabkan warga SAD rentan dimanfaatkan oleh pihak lain.

"Mereka sangat mungkin digunakan pihak lain untuk gadai menggadai ini, apalagi dengan minimnya pengetahuan SAD terhadap hukum," ujarnya.

Reni mengatakan seharusnya diusut siapa yang mengantarkan mobil-mobil tersebut kepada warga SAD. 

"Karena berdasarkan budaya dan perilaku SAD, mereka bukanlah suku yang bisa berinteraksi langsung dengan orang luar, apalagi terkait dengan masalah besar ini," tegasnya.

Polres Merangin ke wilayah permukiman Suku Anak Dalam di Pamenang, Kabupaten Merangin, Jambi, yang diduga jadi tempat penampungan mobil hasil kejahatan penggelapan..
Polres Merangin ke wilayah permukiman Suku Anak Dalam di Pamenang, Kabupaten Merangin, Jambi, yang diduga jadi tempat penampungan mobil hasil kejahatan penggelapan.. (TRIBUN JAMBI/FRENGKY WIDARTA)

KKI Warsi Jambi pun meminta agar aparat penegak hukum (APH) mengusut persoalan ini sampai ke akar persoalan.

"Kita mendorong aparat untuk mengusut ini sampai tuntas, sampai ke pihak-pihak yang memanfaatkan situasi SAD ini, alias siapa yang ada dibelakang SAD ini," ujarnya. (nik)

Baca juga: Terungkap Modus STNK Selendang di Kasus Gadai Mobil ke Suku Anak Dalam Jambi Terjadi Sejak 2016

Baca juga: Gadai Mobil Hasil Kejahatan ke Suku Anak Dalam Jambi, Puluhan Kendaraan Diparkir di Kebun Sawit

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved