Manchester United dan Arsenal Terdorong buat Rekrut Benjamin Sesko dari RB Leipzig

TRIBUNJAMBI.COM - Manchester United dan Arsenal tampaknya mendapat dorongan terkait potensi ketersediaan penyerang RB Leipzig, Benjamin Sesko.

Musim panas lalu, penyerang yang banyak diminati itu membuat keputusan untuk memperpanjang kontraknya dengan klub Bundesliga itu daripada pindah ke tempat lain.

Pemain berusia 21 tahun itu sejak itu tidak lebih dari sekadar awal yang solid untuk kampanye tersebut, menyumbang enam gol dan dua assist dari 14 penampilannya di liga utama Jerman dan Liga Champions.

Leipzig saat ini menikmati kampanye yang lebih baik di kancah domestik, duduk di posisi kedua dalam klasemen Bundesliga meskipun terpaut lima poin dari pemuncak klasemen Bayern Munchen.

Tujuan mereka adalah untuk tetap berada dalam perebutan gelar selama mungkin, dibantu oleh kehadiran Sesko di sepertiga akhir.

Namun demikian, tampaknya mereka mungkin menghadapi perjuangan yang lebih berat untuk mempertahankan tanda tangannya selama bursa transfer musim panas mendatang.

Baca juga: Kevin Diks Berpotensi Debut di Laga Timnas Indonesia vs Jepang 15 November 2024

Baca juga: Timnas Futsal Indonesia Juara Piala AFF 2024, Kampiun Tanpa Terkalahkan

Baca juga: Kabar Buruk bagi Real Madrid, Eder Militao Cedera ACL

Bagaimana kondisi klausul pelepasan saat ini?

Menurut jurnalis Sky Sport Jerman Philipp Hinze, yang mengomentari X, RB Leipzig mungkin bersedia mempertimbangkan tawaran yang sesuai sebelum 2025-26.

Hinze menekankan bahwa Benjamin Sesko tetap senang dengan kehidupan di Leipzig setelah menandatangani kontrak baru menjelang musim saat ini.

Namun, Leipzig diklaim siap menguangkan pemain tersebut dengan biaya antara €70-75 juta (Rp 1,17-1,26 triliun) jika tawaran sebesar itu muncul.

Dilaporkan tidak akan ada klausul pelepasan aktif dalam kontrak Sesko pada musim panas mendatang, yang memaksa setiap pengagum untuk bernegosiasi dengan hierarki Leipzig.

Man United dan Arsenal termasuk di antara pelamar Sesko sebelum perpanjangan masa jabatannya, meskipun masih harus dilihat apakah mereka akan kembali ke meja perundingan.