Pilpres AS

Kamala Harris Kalah dari Donald Trump di Pilpres AS 2024, Partai Demokrat Meradang pada Biden

Partai Demokrat marah pada Joe Biden pasca kekalahan Kamala Harris pada Pilpres Amerika Serikat (AS) 2024.

Editor: Suci Rahayu PK
Joe Biden via X
Joe Biden dan Kamala Harris. 

TRIBUNJAMBI.COM - Partai Demokrat marah pada Joe Biden pasca kekalahan Kamala Harris pada Pilpres Amerika Serikat (AS) 2024.

Diketahui pada Pilpres AS 2024 yang digelar pada Selasa (5/11/2024), Donald Trump mengungguli rivalnya Kamala Harris.

Pada suara elektoral yang didapat per Rabu (6/11/2024), Trump telah mendapatkan 270 suara dari total 538.

Sedangkan saat itu, Kamala Harris baru mengumpulkan 224 suara, sehingga secara matematis Harris sudah dipastikan tak bisa memenangkan pilpres saat penguhitungan suara.

Kekalahan Harris ini menurut para donor dari Demokrat disebabkan oleh Biden.

Salah satu yang memberikan kritrikan keras adalah dari Whitney Tilson, seorang investor Wall Street, juga salah seorang pendonor besar Demokrat.

“Di dalam kepala saya saat ini, inilah bagaimana saya mengalokasikan siapa yang seharusnya disalahkan,” ujarnya dikutip dari Telegraph.

Baca juga: Sindir Prabowo Subianto, Farhat Abbas Minta Presiden Bantu Agus: Tunanetra Bersuara Bagus Dibayar

Baca juga: 4 Berita Populer Jambi, Ayam Meroket di Tebo s/d Kecelakaan Maut di Lingkar Barat Jambi

“50 persen ada di tangan Biden karena kebodohan dan keegoisannya memutuskan untuk maju lagi, dan tak mundur lebih cepat,” ujarnya.

Ia pun menggambarkan Biden sebagai sosok yang penuh dengan ironi.

“Ini menyedihkan bagi saya, bahwa ia (Biden) akan diingat sebagai pria yang menyelamatkan kami dari 4 tahun bersama Trump, dan kini ia memberikan kami empat tahun lainnya (untuk Trump),” ujarnya.

Sejumlah kritikan tajam juga diarahkan ke Partai Demokrat yang mengungkapkan kebenaran atas kesehatan mental sang presiden.

“Mengapa Joe Biden bertahan (di Pilpres AS) selama yang dia inginkan? Ia seharusnya tak mengungkapkannya (kesehatannya), dan seharusnya mundur lebih cepat,” ujar salah seorang donor Demokrat.

Sebelum akhirnya mundur dari pilpres AS 2024, kemampuan kognitif Biden sempat dipertanyakan saat penampilannya di debat melawan Trump.

Ia juga melakukan sejumlah kesalahan dengan menyebut Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy sebagai Presiden Putin.

Keputusannya untuk mundur juga disebut terlalu lambat, karena membuat Harris hanya memiliki 107 hari antara menjadi nominator baru Demokrat dan hingga hari pemilihan.

 


Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Jadwal Kapal Pelni KM TILONGKABILA Gorontalo-Bima sepanjang November 2024, Harga Tiket Rp 500 Ribuan

Baca juga: Renungan Harian Kristen 7 November 2024 - Hidup sebagai Milik Kristus

Baca juga: Kembangkan SDM, Kanwil Kemenkumham Jambi Hadiri Rakor Akselerasi Corporate University 2024

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved