Sesi V Debat Pilwako Jambi, H Abdul Rahman Bertannya ke Maulana Mengenai Pasar Talang Banjar

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Semakin seru, sesi kelima debat Cawako Jambi 2024 di Ratu Convention Center, Kota Jambi, pada Minggu (3/11/2024) malam, semakin panas.

Pendukung dan penonton riuh bersorak-sorai menyaksikan debat Pilwako Jambi 2024.
Sesi kelima kali ini tanya jawab antar Cawako Jambi dengan tema hukum dan ketertiban umum.

Sama seperti sesi sebelumnya, moderator menjelaskan tiap cawako memiliki waktu 1 menit bertanya dan 2 menit menjawab.

Apabila pertanyaan terdapat istilah asing atau singkatan, maka calon harus menjelaskan maksudnya. 

Giliran awal bertanya adalah H Abul Rahman.

H Abdul Rahman bertanya:

"kita lihat bahwa di Pasar Baru Talang Banjar itu banyak pedagang-pedagang yang masih berjualan di jalan. Mungkin ini adalah pasar yang terpanjang di Indonesia.

"Selama 5 tahun Pak Maulana menjadi wakil walikota dan tugas pokok wakil walikota itu adalah pengawasan.

"Bagaimana ke depan rencana Bapak sehingga pedagang-pedagang yang ada di pinggir jalan itu bisa tertib Apa kira-kira ada yang Bapak lakukan, terima kasih.

Maulana menjawab:

"Mengenai pasar Talang Banjar banyak para pedagang yang menggunakan bahu jalan daerah trotoar ini memang mengganggu ketertiban umum tetapi dalam menertibkan kita harus Humanis, yakni kita harus menyiapkan dulu sarana prasarana di Pasar Talang Banjar secara baik dan kami melihat ada aset tanah milik pemerintah kota dari pasar yang lama.

"Kita akan siapkan dulu itu menjadi pasar yang lebih sehat lebih bersih fasilitasnya lengkap karena yang membangun pasar itu perlu kelengkapan-kelengkapan kenyamanan.

"Bagi para pedagang yang melanggar ketertiban umum tadi kita dorong kita tempatkan di tempat pasar yang sudah kita bangun kembali karena di pasar yang belakang sudah penuh kemudian juga fasilitasnya memang kurang memadai Oleh karena itu ini penting supaya mereka disiapkan dulu tempatnya baru kita tertibkan.

H Abdul Rahman menanggapi jawaban Maulana:

"Kalau kita lihat kondisi yang ada di lapangan bukan pasar itu penuh pasar itu tidak jelas di dalam itu tidak ada pedagang pedagang. Jadi bukan berarti tempat yang tidak ada Jadi mungkin kalau saya Kalau kami memimpin kota Jambi kami akan cari solusi Bagaimana memodifikasikan mengajari kepada masyarakat bahwa harus masuk ke dalam.

"Kita jalani dan berharap menghasilkan pemeliharaan edukasi kepada masyarakat bahwa harus belanja ke dalam karena kita lihat ada permainan di situ sehingga masyarakat itu pedagang-pedagang itu tidak di keluar.

Maulana menyanggah jawaban H Abdul Rahman:

"Di dalam konteks penyelesaian ini harus menyiapkan dulu sarana supaya masyarakat kita berjualannya nyaman pembelinya nyaman.

"Jadi kantor Pasar Talang Banjar itu harus diperbaiki dulu fasilitasnya air bersihnya harus dilengkapi, sirkulasi udaranya diperbaiki, penerangan lampunya diperbaiki dan itu baru setelah suasananya nyaman baru kita bisa dorong. Karena kalau kita paksa dorong itu akan kucing-kucingan karena di sana tidak nyaman panas.

"Dan saya merasakan betul maka itu perlu sebuah renovasi untuk membuat pedagang nyaman kita tidak bisa memaksa dorong masyarakat langsung tanpa menyiapkan sesuatu yang baik di sana itu sebuah suatu tindakan yang menurut saya kurang bijak dari pemerintah kita harus memuliakan mereka. Tidak asal dorong tetapi kita harus menyiapkan infrastrukturnya di sana dengan baik dulu itu saya kira langkah penting ke depan Insya Allah saya lakukan begitu," jawab Maulana.

Baca juga: Moderator Harus Teriak, Yel-yel Pendukung Maulana dan HAR Menutup Debat Perdana Pilwako Jambi

Baca juga: Maulana Berterima Kasih dan Berpantun, Ajak Warga Kota Jambi Pilih Maulana-Diza di Pilwako 2024

Baca juga: Debat Pilwako Jambi , HAR Bertanya ke Maulana terkait Program Bantuan Rp 100 Juta Per RT

Sekarang Anda dapat menyimak update berita tribunjambi.com via Google News