Kasus Asusila Santri di Jambi
Ponpes yang Pimpinannya Tersangka Rudapaksa di Jambi Terlihat Sepi Tak Ada Aktifitas
Suasana Pondok Pesantren (Ponpes) Sri Muslim Mardhatillah di Kota Jambi yang baru-baru ini ramai diberitakan terkait kasus dugaan rudapaksa
Penulis: Rara Khushshoh Azzahro | Editor: Suci Rahayu PK
"Sudah ada yang keluar dari sekolah (pondok pesantren)," ujarnya.
Tidak menutup kemungkinan jumlah korban akan bertambah. Maka dari itu, polisi meminta agar para orang tua yang merasa anaknya menjadi korban segera melaporkan ke Polda Jambi.
"Silakan yang merasa pernah dilakukan pelecahan seksual pimpinan pondok pesantren ini, silakan melapor ke kami," ungkap AKBP Imam Rachman.
Baca juga: Dukung Keterbukaan Informasi, Pj Wali Kota Sambut Tim Monev Komisi Informasi Provinsi Jambi
Kemenag Kota Jambi: Tak Ada Izin
Kepala Kantor Kemenag Kota Jambi, H Abdul Rahman, menegaskan Pondok Pesantren Sri Muslim Mardatillah tak memiliki izin.
"Sesuai dengan data yang ada pada kami, tidak ada izin yang resmi dari kami yang namanya Pondok Sri Muslim Mardatillah," ungkapnya.
Kemenag Kota Jambi hanya mencatat ada 32 pondok pesantren. Dari data resmi tersebut, nama pondok Sri Muslim Mardatillah tidak tercatat di sana.
Untuk itu, Rahman mengatakan pihaknya tidak bisa melakukan tindakan karena pondok tersebut tidak berada di bawah kemenag.
Ia mengimbau masyarakat tak sembarangan dalam memilih pendidikan untuk anak.
"Sebisa mungkin selektif dan memilah memilih pendidikan untuk anak, jangan karenanya mereknya pondok lalu kita menempatkan anak di sana, untuk sekarang ini kan lebih mudah, atau hubungi kantor Kementerian Agama terdekat," ujarnya.
Rahman mengimbau masyarakat untuk tidak sembarangan memilih pondok untuk pendidikan anak.
Hal itu disampaikan usai adanya peristiwa rudapaksa yang dilakukan pimpinan pondok pesantren terhadap belasan santri di Kota Jambi.
Rahman mengatakan masyarakat perlu mengecek dan selektif dalam memilih pondok untuk pendidikan bagi anak. Sebab menurut data yang dimiliki, pondok tempat pelaku merudapaksa santri tidak terdaftar di kemenag.
"Itu tidak terdaftar resmi di kemenag, jadi kami tidak bisa, karena tidak berada dibawah kami," katanya.
Untuk itu, dia meminta masyarakat melakukan pengecekan sebelum menempatkan anaknya di pondok.
"Sekarang kan bisa melalui website atau bisa langsung ke kantor kemenag terdekat," ujarnya. (Tribunjambi.com/ Rara Khushshoh Azzahro)
Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News
Baca juga: Jadwal Kapal KM KELUD Rute Jakarta-Karimun Periode 1-8 November 2024, Cek Link Reservasi Tiket
Baca juga: Hujan Politik Uang Puluhan Miliar di Jambi Jelang Coblosan, Pengakuan Timses Hijau, Kuning dan Merah
Baca juga: Kunci Jawaban PAI Kelas 7 Halaman 94, Hikmah Sujud Syukur
Jadwal Kapal KM KELUD Rute Langsung Jakarta-Batam sepanjang November 2024, Harga Tiket Bervariasi |
![]() |
---|
Jadwal Kapal KM KELUD Rute Jakarta-Medan sepanjang November 2024, Disertai Link Pembelian Tiket |
![]() |
---|
5 Shio Paling Beruntung soal Uang Kamis 31 Oktober 2024: Ada Shio Ular, Shio Ayam, Shio Macan |
![]() |
---|
Hujan Politik Uang Puluhan Miliar di Jambi Jelang Coblosan, Pengakuan Timses Hijau, Kuning dan Merah |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.