Gajah Mati di Tebo

Misteri Kematian Gajah di Tebo Terungkap, Pagar Listrik Tegangan Tinggi Lengket Tidak Terpental

Akhirnya, kematian Gajah Sumatera pada Mei lalu di perbatasan Kecamatan Sumay dan Kecamatan Serai Serumpun terungkap. Para ahli menjelaskan diagnosis

Penulis: Sopianto | Editor: Duanto AS
Istimewa
Gajah betina ditemukan dalam kondisi mati di Desa Semambu, Kecamatan Sumay, Kabupaten Tebo, Jambi, pada kemarin, Kamis (2/5/2024). 

"Ada, pakai MCB atau PIUS, kalau kabel kejut hanya sementara, gajah ketika menyentuh langsung lepas, tidak nempel sehingga tidak membuat gajah mati," ujarnya di persidangan.

Kabel yang dirakit oleh terdakwa sistem pengamanannya kurang. 

Persidangan kasus kematian gajah betina bernama Umi
Persidangan kasus kematian gajah betina bernama Umi (Tribunjambi.com/Sopianto)

"Barang bukti dihadirkan, kalau saya lihat disini tidak ada satupun pengaturan pengamanan," ujarnya.Ia juga menjelaskan, alat yang seharusnya digunakan dalam merakit kabel listrik adalah MCB (alat pengaturan). "Kalau di sini tidak ada," ujarnya. 

Namun di satu sisim ia menjelaskan, alat yang digunakan untuk efek kejut adalah PIUS tidak mesti MCB.

Majelis hakim menanyakan kepada saksi ahli berapa tegangan listrik yang dipasang di lintasan gajah, sehingga mengakibatkan kematian. 

Ahli menjelaskan bahwa tegangan listrik yang dipasang lintasan gajah sehingga menyebabkan gajah mati lebih dari 30 miliamper. 

"Lebih dari 30 miliamper, sehingga gajah mati, gajah itu langsung nempel, tidak terpental," ujarnya kepada majelis hakim. 

Kemudian, saksi ahli dokter hewan BKSDA Jambi juga dihadirkan di Pengadilan Negeri (PN) Tebo untuk memberikan keterangan atas kematian gajah betina bernama Umi.

Saksi ahli menjelaskan,pada 2 Mei 2024 lalu pihaknya sedang melakukan patroli ke lokasi. 

Sekitar pukul 11.00 WIB pihaknya mendapat kabar bahwa ditemukan gajah mati disekitar lokasi.

"Titik matinya gajah disalah satu kebun milik (Nazori). Sampai di kebun, kami melihat ada bangkai gajah yang sudah ditutup dengan pelepah sawit," ucapnya di persidangan. 

Pada 3 Mei 2024 pihaknya mengirimkan sampel gajah untuk dilakukan autopsi, sambil menunggu otopsi pihaknya melakukan pemeriksaan ke lokasi dan ditemukan kabel dengan posisi dibawah badan gajah. 

Pihaknya melakukan pemeriksaan fisik dan tidak ditemukan luka, namun di bawah badan gajah ditemukan luka diduga akibat sengatan listrik. 

"Tidak ada luka sayatan, dibawa badan gajah kita temukan luka diduga disebabkan sengatan listrik," ujarnya.

Selain itu, pihaknya melakukan pembedahan pada gajah, untuk mengambil sampel dari usus gajah untuk diuji di laboratorium. 

Sumber: Tribun Jambi
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved