Berita Tanjab Barat

Pjs Bupati Tanjab Barat Minta Nakes Fokus ke Pelayanan dan Isu Stunting di Puskesmas Teluk Nilau

Pjs Bupati Kabupaten Tanjung Jabung Barat melakukan kunjungan ke Puskesmas rawat inap Teluk Nilau. Selasa (29/10/2024) 

Penulis: Abdullah Usman | Editor: Rohmayana
Tribunjambi.com/ Abdullah Usman
Pjs Bupati Tanjab Barat Minta Nakes Fokus ke Pelayanan dan Isu Stunting di Puskesmas Teluk Nilau 

TRIBUNJAMBI.COM, KUALA TUNGKAL - Pjs Bupati Kabupaten Tanjung Jabung Barat melakukan kunjungan ke Puskesmas rawat inap Teluk Nilau. Selasa (29/10/2024) 

Kunjungan ini dilakukan sebagai bagian dari rangkaian silaturahmi dengan masyarakat setempat, sekaligus untuk memantau langsung pelayanan kesehatan di wilayah tersebut.

Pejabat Sementara Bupati Tanjung Jabung Barat, MHD. Fery Kusnadi dalam sambutannya, menyampaikan harapannya agar situasi tetap kondusif menjelang pelaksanaan Pilkada serentak Tahun 2024.

Dirinya juga menegaskan pentingnya menjaga kerukunan dan kebersamaan masyarakat meski berbeda pilihan politik.

"Pilkada di Kabupaten Tanjab Barat ini saya harapkan berjalan aman, damai, dan tanpa gesekan. Beda pilihan itu wajar, yang perlu kita rawat adalah kerukunan bersama, “ jelasnya.

Khusus untuk ASN, aturan sudah jelas agar mereka tetap netral dan tidak terlibat langsung dalam Pilkada. ASN memiliki hak untuk memilih dan mendengarkan visi dan misi calon, namun tidak boleh terlibat dalam politik praktis. 

Selain membahas Pilkada, kunjungan ini juga menyoroti isu stunting pada anak, jumlah tenaga dokter, serta peningkatan mutu pelayanan di Puskesmas Rawat Inap Teluk Nilau. 

Baca juga: Harga Ayam Potong di Pasar Kuala Tungkal Jambi Masih Tinggi, sampai Rp 38 Ribu per Kilogram

Pjs Bupati menegaskan pentingnya peningkatan pelayanan kesehatan untuk mendukung kesejahteraan masyarakat di wilayah tersebut.

"Kunjungan kami bersama stakeholder ini bertujuan untuk memastikan pelayanan kesehatan berjalan optimal, khususnya di Kecamatan Pengabuan dan Kecamatan Senyerang," tambahnya.

Camat Pengabuan, Ismail, dalam laporannya menyampaikan sejumlah tantangan dalam penanganan stunting, termasuk kendala dari orang tua yang enggan membawa anaknya untuk mendapatkan perawatan karena alasan biaya, meski pelayanan sudah digratiskan. 

"Sayangnya, dana desa tidak boleh digunakan untuk uang saku bagi warga yang memerlukan," jelas Ismail. (Tribunjambi.com, Abdullah Usman)

Dapatkan Berita Terupdate Tribunjambi.com di Google News

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved