Tiba di Jambi, Sophian Warga Bandung Bersepeda ke Mekkah untuk Naik Haji

Seorang warga asal Bandung, Jawa Barat, bernama Shopian, tiba di Jambi pagi tadi setelah bersepeda selama 12 hari dari rumahnya. 

Penulis: Wira Dani Damanik | Editor: Rian Aidilfi Afriandi
Tribunjambi.com/Wira Dani Damanik
Seorang warga asal Bandung, Jawa Barat, bernama Shopian, tiba di Jambi pagi tadi setelah bersepeda selama 12 hari dari rumahnya.  

TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI – Seorang warga asal Bandung, Jawa Barat, bernama Shopian, tiba di Jambi pagi tadi setelah bersepeda selama 12 hari dari rumahnya. 

Shopian memulai perjalanan dari Bandung menuju Mekkah pada 11 Oktober 2024 dan kini sudah berada di KM 70 Jambi-Riau.

Di usianya yang telah menginjak 69 tahun, Shopian nekat melakukan perjalanan ini dengan sepeda karena hobi dan keinginan untuk menunaikan ibadah haji. 

Ia menyebutkan, jika mendaftar untuk haji reguler, ia harus menunggu hingga 15 tahun.

"Ini bukan perjalanan bersepeda pertama saya. Dua tahun lalu, saya sudah bersepeda dari Sabang sampai Merauke dalam waktu 6 bulan. Saat itu, kami touring santai tanpa target," ungkapnya kepada Tribun, Rabu (23/10).

Perjalanan menuju Mekkah ini menjadi perjalanan terpanjangnya, di mana ia akan melintasi sembilan negara. 

Shopian berencana melakukan penyeberangan dari Dumai, Riau, menuju Malaka, Malaysia, dan dilanjutkan ke Thailand, Laos, Vietnam, China, Pakistan, Iran, Uni Emirat Arab, hingga akhirnya ke Arab Saudi.

Rute perjalanan ini dirancang bersama rekannya, Hendra, seorang atlet sepeda, yang juga akan berangkat ke Mekkah dengan sepeda. 

Namun, mereka tidak berangkat secara bersamaan karena memiliki target kecepatan yang berbeda. 

Shopian bersepeda dengan kecepatan sekitar 80 km per hari, sementara Hendra menargetkan 200 km per hari dan baru akan berangkat pada 1 Februari 2025.

"Dia akan mengikuti jalur yang sama, dan kami berencana bertemu di salah satu kota kecil di China dekat Pakistan," jelas Shopian. Salah satu jalur yang akan dilalui adalah bersepeda di balik pegunungan Himalaya.

Shopian memperkirakan mereka akan bertemu di Tashkurgan, China, pada bulan Maret tahun depan. 

Namun, ia menyebutkan ada kemungkinan terhambat, karena jalur tersebut akan diblokir mulai November hingga akhir Maret akibat salju.

Keluarga Shopian tidak mempermasalahkan perjalanan panjangnya, karena mereka sudah terbiasa melihatnya bersepeda jauh. 

Meskipun tidak menguasai bahasa asing, ia memanfaatkan smartphone untuk menerjemahkan saat melewati negara-negara lain.

Selama perjalanan ini, Shopian mengaku mempersiapkan semuanya dengan biaya pribadi, mengalokasikan sekitar Rp100 juta.

Baca juga: Ada Keberkahan dan Harapan di Balik Tradisi Mengantar Orang Naik Haji

Baca juga: Kisah Hartini Penjual Gado-gado Kota Jambi Naik Haji, Menabung selama Puluhan Tahun

Baca juga: Kisah Nenek 100 Tahun Menabung di Kresek Rp 20.000 per Hari untuk Membiayai Naik Haji

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved