Renungan Kristen

Renungan Harian Kristen 22 Oktober 2024 - Kerumitan yang Bermuara pada Kekudusan

Bacaan ayat: Keluaran 12:43 (TB)  Berfirmanlah TUHAN kepada Musa dan Harun: "Inilah ketetapan mengenai Paskah: Tidak seorang pun dari bangsa asing bol

Editor: Suci Rahayu PK
Instagram @ferinugroho77
Pdt Feri Nugroho 

Renungan Harian Kristen 22 Oktober 2024 - Kerumitan yang Bermuara pada Kekudusan

Bacaan ayat: Keluaran 12:43 (TB)  Berfirmanlah TUHAN kepada Musa dan Harun: "Inilah ketetapan mengenai Paskah: Tidak seorang pun dari bangsa asing boleh memakannya... "

Oleh Pdt Feri Nugroho

"Mengapa Anda menjadi Kristen?", demikian sebuah pertanyaan dilontarkan ketika mendapatkan seorang memutuskan untuk menerima Sakramen Baptis Kudus.

 "Karena jadi orang Kristen itu mudah. Tidak ada aturan rumit yang harus dilakukan; cukup percaya dan selamat!", jawabnya singkat. Benarkah demikian? Jika mencermati lebih dalam, menjadi Kristen itu sulit.

Itu sebabnya perlu pertolongan Roh Kudus untuk mengajar.

 Dibalik kata "percaya saja", sebenarnya ada rangkaian sejarah penyelamatan Allah yang terjadi dalam sejarah kehidupan manusia.

 Bahkan tuntutan hidup kudus lebih tinggi sebab Yesus sendiri mengajarkan, "... haruslah kamu sempurna, sama seperti Bapamu yang di sorga adalah sempurna."

Memahami peristiwa keluarnya umat Tuhan dari perbudakan di Mesir, membuat kita paham tentang adanya Paska, sebuah peristiwa pengenangan agar umat menyembelih domba untuk dimakan bersama.

 Uniknya, aturan yang menyekitarinya sangat ketat. Tidak diijinkan sembarangan orang dapat makan dalam Paska.

Begitu banyak larangan dibuat, antara lain, orang asing dan orang tidak bersunat dilarang makan. Apakah ini berarti terjadi diskriminasi terhadap golongan atau kelompok orang-orang tertentu? 

Tentu tidak! Aturan tersebut dibuat justru demi melindungi mereka agar tidak terkena murka Tuhan. Dalam hal ini, Allah yang proaktif membebaskan umat dari Mesir. Maka Allah menuntut ketaatan yang mutlak dari umat-Nya. 

Dalam hal ini kekudusan Tuhan harus dihormati dengan hidup taat kepada aturan yang berlaku. Itu artinya, kekudusan Tuhan  tetap menempati prioritas utama dalam kehidupan sebagai Allah yang kudus. 

Tema tentang kudus nampaknya tidak menarik lagi hari ini. Meskipun demikian masih ada orang-orang yang berjuang untuk hidup kudus melalui berbagai ritual; bahkan sampai harus melakukan ritual ekstrim yang mengarah pada menyakiti diri sendiri.

Meskipun demikian, belum pernah didapatkan kepastian bahwa ritual tersebut dapat memberikan jaminan bahwa ia telah kudus.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved