Kabinet Prabowo Gibran
2 Eks Kader Kader PDIP Jadi Calon Menteri-Wakil Menteri Prabowo, 1 Orang Pernah Diculik
Siapa sebenarnya Budiman Sudjatmiko dan Maruarar Sirait yang kini calon menteri Prabowo? Semula mereka merupakan politikus PDIP Perjuangan.
Siapa sebenarnya Budiman Sudjatmiko dan Maruarar Sirait yang kini calon menteri Prabowo? Semula mereka merupakan politikus PDIP Perjuangan.
TRIBUNJAMBI.COM - Terlihat ada dua eks kader Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) yang hadir di rumah Kertanegara kemarin.
Dua orang itu mendapatkan jatah kursi menteri dan wakil menteri (wamentri) dialam Kabinet Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka (Prabowo-Gibran).
Mereka adalah Budiman Sudjatmiko dan Maruarar Sirait.
Maruarar mendatangi rumah presiden terpilih Prabowo di Jalan Kertanegara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Senin (14/10/2024).
Maruarar mengenakan batik lengan panjang, seperti tamu-tamu Prabowo lainnya.
Sementara itu, Budiman Sudjatmiko datang Kertanegara keesokan harinya, Selasa (15/10/2024).
Kedatangan keduanya terjadi di tengah suasana pemilihan calon menteri, wakil menteri, dan kepala badan untuk pemerintahan mendatang.
Lantas seperti apa sepak terjang Budiman Sudjatmiko dan Maruarar Sirait?
Siapa Sebenarnya Maruarar Sirait
Maruarar Sirait atau Ara, lahir di Medan, 23 Desember 1969.
Dia memulai kariernya sebagai Manager KKBM Unpar Bandung.
Saat duduk di bangku kuliah, ayah dari dua anak ini aktif di organisasi kemahasiswaan, Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI).
Melalui organisasi kampus tersebut, Ara banyak belajar mengenai dunia politik yang sarat akan negosiasi dan diskusi.
Tak hanya melalui GMKI cabang Bandung, Ara juga bergabung dengan Resimen Mahasiswa Unpar yang kemudian menjebloskannya dalam partai politik PDI-P sejak tahun 1999.
Kini, tak hanya aktif sebagai anggota DPR-RI komisi XI, pria ini juga menjabat sebagai Komisaris Utama PT Potenza Sinergi sekaligus Ketua DPP PDI-P.
Riwayat Pendidikan Maruarar Sirait
FISIP Universitas Katolik Parahyangan, Bandung
SMA Negeri 47 Jakarta
SMPK Ora et Labora, Jakarta
SD PKSD VI, Jakarta
Karier
Anggota Komisi XI DPR-RI periode 2004-2009, 2009-2014, 2014-2019.
Komisaris Utama PT Potenza Sinergi
Manager KKBM Unpar Bandung
Pada 1999, Maruarar Sirait bergabung dengan PDI Perjuangan (PDIP), mengikuti jejak sang ayah.
Maruarar Sirait sempat menduduki beberapa jabatan strategis di PDIP, seperti Wakil Bendahara DPD PDI Perjuangan Jawa Barat, Bendahara DPD PDI Perjuangan Jawa Barat, Ketua Bidang PURA DPD PDI Perjuangan, hingga Ketua DPP PDI Perjuangan.
Pada 2004, Maruarar Sirait maju sebagai calon anggota DPR RI melalui PDIP.
Maruarar Sirait lolos dan menjadi anggota Komisi XI DPR RI Bidang Keuangan, Perencanaan, dan Perbankan hingga 2009.
Pada periode berikutnya, Maruarar Sirait kembali maju sebagai caleg DPR RI.
Maruarar Sirait berhasil lolos ke senayan untuk periode 2009-2014 dan 2014-2019.
Diketahui Maruarar akhirnya memutuskan hengkang dari PDIP lantaran ingin mengikuti langkah politik Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Setelah memutuskan hengkang dari PDIP, Ara mengucapkan terima kasih kepada Megawati Soekarnoputri dan Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, karena telah mengizinkannya berbakti melalui PDIP.
"Saya memilih untuk mengikuti langkah Pak Jokowi," kata Ara, Senin (15/1/2024).
+ Siapa Sebenarnya Budiman Sudjatmiko
Budiman Sudjatmiko merupakan eks aktivis 1998.
Mengutip budimansudjatmiko.net, pria kelahiran Cilacap 10 Maret 1970 ini sempat aktif dalam gerakan mahasiswa saat berkuliah di Fakultas Ekonomi UGM.
Dia seorang aktivis, politikus dan pemeran berkebangsaan Indonesia.
Dia juga dikenal sebagai aktivis reformasi atas keterlibatannya mendirikan dan memimpin Partai Rakyat Demokratik (PRD) dan membacakan manifesto PRD di ruang sidang.
Bukunya, Anak-Anak Revolusi, menjadi salah satu sumber informasi mengenai dunia aktivisme pada masa Orde Baru.
Oleh Partai Golkar Orde Baru, ia sempat dikambinghitamkan dalam Peristiwa 27 Juli 1996 dalam penyerbuan kantor Partai Demokrasi Indonesia (PDI) dan kemudian divonis dengan hukuman 13 tahun penjara, namun ia jalani hanya tiga setengah tahun.
Masa Kecil dan Pendidikan
Ia dilahirkan dari pasangan Wartono Sudjatmiko dan Sri Sulastri Sudjatmiko, anak pertama dari empat bersaudara. Keluarganya membesarkan dengan suasana kental dengan keagamaan.
Ia mulai memperhatikan kemiskinan yang menjerat rakyat kecil saat mendapati pengasuhnya bunuh diri karena jeratan utang 25m.
Masa kecilnya ia habiskan di Bogor, menempuh pendidikan dasar di SD Negeri Pengadilan 2 Bogor. Ia kemudian melanjutkan pendidikan menengah pertama di SMP Negeri 1 Cilacap dan lulus tahun 1986. Kemudian pendidikan menengah atas di SMA Negeri 5 Bogor dan SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta dan lulus tahun 1989. Pendidikan tinggi sebenarnya ia tempuh di Universitas Gadjah Mada, namun kemudian aktivisme membuatnya drop out. Ia baru kembali melanjutkan pendidikannya selepas dipenjara ke Ilmu Politik di Universitas London dan Master Hubungan Internasional di Universitas Cambridge, Inggris.
Riwayat Pendidikan Budiman Sudjatmiko
SD Negeri Pengadilan 2 Bogor
SMP Negeri 1 Cilacap
SMA Negeri 5 Bogor
SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta
Universitas Gadjah Mada (Tidak Selesai)
SOAS, Universitas London
Universitas Cambridge
Pada tingkat internasional, Budiman terlibat aktif sebagai pengurus Steering Committee dari Social-Democracy Network in Asia (Jaringan Sosial-Demokrasi Asia).
Budiman juga ikut terlibat aktif mempelopori penyusunan Undang-Undang Desa pada tahun 2009.
Ia menjanjikan penyusunan RUU Desa kepada konstituennya saat berkampanye di pemilihan legislatif, yang kemudian diwujudkan dengan kinerja penyusunan RUU tersebut, setelah sebelumnya ide serupa tidak berhasil diwujudkan sejak 2005.
Pada tanggal 11 September 2018, Inovator 4.0 Indonesia dideklarasikan dengan Budiman Sudjatmiko sebagai ketua umumnya, mengutip Wikipedia.
Setelah memutuskan mendukung Prabowo, Budiman dipecat dari PDIP.
Soal pemecatan Budiman, politikus PDIP Deddy Yevry Sitorus memberikan penjelasan.
Deddy mengatakan surat pemecatan dari PDIP dikirimkan oleh kurir ke alamat rumah Budiman.
PDIP menyebut dalam surat, bahwa pemecatan itu merupakan sanksi organisasi.
"Memutuskan, memberikan sanksi organisasi berupa pemecatan kepada Sdr. Budiman Sudjatmiko, M.A. M.Phil dari keanggotaan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan," demikian bunyi surat keputusan itu.
Ikuti berita Kabinet Prabowo Gibran di Tribunjambi.com
(tribunnews.com)
Baca juga: Daftar 10 Perwira dan Purnawirawan TNI Calon Menteri dan Wamen, Ikut Dipanggil Prabowo Subianto
Baca juga: Siapa Dyah Roro Esti Widya Putri Calon Wakil Menteri Prabowo yang Masih 31 Tahun
Ini 6 Menteri Lulusan Terbaik Peraih Adhi Makayasa dari Polri dan TNI di Kabinet Merah Putih |
![]() |
---|
Daftar Menteri dan Wamen Kabinet Merah Putih dari Parpol - Gerindra Terbanyak, PSI Dapat 3 Kursi |
![]() |
---|
Daftar Menteri dan Wamen Prabowo dari Demokrat - AHY Teuku Riefky Iftitah Suryanegara Ossy Dermawan |
![]() |
---|
Daftar Menteri dan Wamen Prabowo dari PKB - Cak Imin, Abdul Kadir Karding, Faisol Riza |
![]() |
---|
Pakai Seragam Loreng Komcad, Para Menteri, Wamen dan Kepala Badan Latihan Baris-berbaris |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.