Kabinet Prabowo Gibran

2 Eks Kader Kader PDIP Jadi Calon Menteri-Wakil Menteri Prabowo, 1 Orang Pernah Diculik

Siapa sebenarnya Budiman Sudjatmiko dan Maruarar Sirait yang kini calon menteri Prabowo? Semula mereka merupakan politikus PDIP Perjuangan.

Editor: Duanto AS
Kompas.com/Ist/Kolase Tribun Jambi
Budiman Sudjatmiko, mantan politikus PDI Perjuangan. 

Maruarar Sirait berhasil lolos ke senayan untuk periode 2009-2014 dan 2014-2019.

Diketahui Maruarar akhirnya memutuskan hengkang dari PDIP lantaran ingin mengikuti langkah politik Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Setelah memutuskan hengkang dari PDIP, Ara mengucapkan terima kasih kepada Megawati Soekarnoputri dan Sekretaris Jenderal PDIP, Hasto Kristiyanto, karena telah mengizinkannya berbakti melalui PDIP.

"Saya memilih untuk mengikuti langkah Pak Jokowi," kata Ara, Senin (15/1/2024).

+ Siapa Sebenarnya Budiman Sudjatmiko

Budiman Sudjatmiko merupakan eks aktivis 1998.

Mengutip budimansudjatmiko.net, pria kelahiran Cilacap 10 Maret 1970 ini sempat aktif dalam gerakan mahasiswa saat berkuliah di Fakultas Ekonomi UGM.

Dia seorang aktivis, politikus dan pemeran berkebangsaan Indonesia. 

Dia juga dikenal sebagai aktivis reformasi atas keterlibatannya mendirikan dan memimpin Partai Rakyat Demokratik (PRD) dan membacakan manifesto PRD di ruang sidang.

Bukunya, Anak-Anak Revolusi, menjadi salah satu sumber informasi mengenai dunia aktivisme pada masa Orde Baru.

Oleh Partai Golkar Orde Baru, ia sempat dikambinghitamkan dalam Peristiwa 27 Juli 1996 dalam penyerbuan kantor Partai Demokrasi Indonesia (PDI) dan kemudian divonis dengan hukuman 13 tahun penjara, namun ia jalani hanya tiga setengah tahun.

Masa Kecil dan Pendidikan

Ia dilahirkan dari pasangan Wartono Sudjatmiko dan Sri Sulastri Sudjatmiko, anak pertama dari empat bersaudara. Keluarganya membesarkan dengan suasana kental dengan keagamaan. 

Ia mulai memperhatikan kemiskinan yang menjerat rakyat kecil saat mendapati pengasuhnya bunuh diri karena jeratan utang 25m.

Masa kecilnya ia habiskan di Bogor, menempuh pendidikan dasar di SD Negeri Pengadilan 2 Bogor. Ia kemudian melanjutkan pendidikan menengah pertama di SMP Negeri 1 Cilacap dan lulus tahun 1986. Kemudian pendidikan menengah atas di SMA Negeri 5 Bogor dan SMA Muhammadiyah 1 Yogyakarta dan lulus tahun 1989. Pendidikan tinggi sebenarnya ia tempuh di Universitas Gadjah Mada, namun kemudian aktivisme membuatnya drop out. Ia baru kembali melanjutkan pendidikannya selepas dipenjara ke Ilmu Politik di Universitas London dan Master Hubungan Internasional di Universitas Cambridge, Inggris.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved