4 Fakta Penemuan Kerangka di Kalimantan Tengah, Diduga Mahasiswa ULM yang Hilang
Mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Kalimantan Selatan, Aditya Dharma Santoso (21), dilaporkan hilang di hutan Kabupaten Kapuas.
TRIBUNJAMBI.COM - Mahasiswa Universitas Lambung Mangkurat (ULM) Kalimantan Selatan, Aditya Dharma Santoso (21), dilaporkan hilang di hutan Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, saat melakukan kegiatan geotagging.
Aditya bersama 15 mahasiswa lainnya berangkat ke Desa Sei Ahas, Kapuas, pada Kamis, 2 Mei 2024.
Mereka melakukan geotagging untuk menambahkan informasi geografis ke peta digital.
Baca juga: Viral Pemuda Asal Medan Terseret Ombak di Pantai Kedung Tumpang Tulungagung saat sedang Berfoto
Setelah tiba di lokasi, Aditya berpencar untuk melaksanakan tugasnya di petak enam.
1. Hilangnya Kontak
Rekan-rekan Aditya berkumpul di titik yang telah ditentukan, tetapi Aditya tidak kunjung tiba.
Ia pertama kali hilang kontak sekitar pukul 15.00 WIB pada Jumat, 3 Mei 2024.
Setelah menunggu selama satu jam, rekan-rekannya mulai merasa khawatir dan melaporkan kejadian ini.
2. Operasi Pencarian
Tim dari ULM Banjarbaru, dibantu oleh warga dan tim kesehatan setempat, segera melakukan pencarian di hutan Sei Ahas.
Setelah beberapa waktu, mereka melaporkan kejadian ini kepada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kapuas, yang kemudian mengirimkan satu tim penyelamatan ke lokasi.
Pencarian terus dilakukan hingga malam hari, namun tidak membuahkan hasil.
Tim gabungan juga memperluas area pencarian hingga ke Desa Katimpun, yang berdekatan dengan lokasi hilangnya Aditya.
Baca juga: 3 Fakta Kasus Pembakaran Santri di Langkat: Korban Meninggal Dunia
3. Penghentian Pencarian
Setelah sepuluh hari pencarian tanpa hasil, kegiatan pencarian Aditya dihentikan.
Koordinator Lapangan, Antonius Tri Antoro, menyatakan bahwa Aditya tidak berada di hutan untuk tugas kampus, melainkan untuk kegiatan lepas di sebuah perusahaan.
Pihak perusahaan juga ikut membantu pencarian.
Salah satu kendala yang dihadapi adalah akses menuju lokasi yang hanya bisa ditempuh dengan perahu bermesin, serta visibilitas yang terbatas akibat vegetasi yang tinggi.
4. Penemuan Jasad
Pada Sabtu, 12 Oktober 2024, beredar informasi mengenai penemuan kerangka manusia di Kecamatan Mantangai, Kapuas.
Jasad tersebut diduga kuat adalah Aditya, berdasarkan pakaian yang dikenakan saat berangkat geotagging.
Kabid Humas Polda Kalteng Kombes Pol Erlan Munaji, mengakui baju yang terdapat pada tengkorak itu mirip dengan baju yang dipakai Aditya sebelum dikabarkan hilang.
Namun, pihak kepolisian menegaskan bahwa proses identifikasi masih berlangsung dan belum bisa memberikan kesimpulan final.
"Kerangka tengkorak menggunakan pakaian merah dan celana biru, mirip dengan yang dipakai korban yang hilang pada Mei 2024," ujar Erlan, Senin (14/10/2024).
Selain pakaian, juga ditemukan sebuah tas di dekat jasad tersebut. Erlan menyebut, kepolisian masih belum membuka isi tas itu.
"Saat ini masih dalam penyelidikan, nanti kami sampaikan setelah ada hasilnya. Keluarga korban juga sudah dipanggil untuk menyinkronkan DNA," bebernya.
Ricka Brillianty, dokter forensik yang memeriksa tengkorak temuan warga itu, menyatakan bahwa proses identifikasi telah dimulai sejak Minggu (13/10/2024) pagi.
"Pemeriksaan DNA diperkirakan memakan waktu sekitar satu bulan," ujar Ricka.
Artikel ini telah tayang di Tribunkalteng.com
Update berita Tribun Jambi di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.