Orang Pendek Berkaki Terbalik di Gunung Kerinci dan Catatan Marco Polo 1292

Cerita tentang orang pendek atau Urang Pandak, pertama kali ditemukan dalam catatan penjelajah Italia, Marco Polo, pada tahun 1292.

Penulis: tribunjambi | Editor: Duanto AS
Tribunjambi.com/Herupitra
Jalur pendakian Gunung Kerinci 

Dalam ekspedisi bernama "Project Orang Pendek", mereka terlibat penelitian panjang.

Mereka melakukan usaha-usaha sistematik.

Mereka mengumpulkan informasi dari beberapa saksi mata untuk mengetahui lokasi-lokasi di mana Uhang Pandak kerap dikabarkan muncul.

Kemudian ada metode menjebak pada suatu tempat, ada beberapa kamera yang selalu siap untuk menangkap aktivitas Uhang Pandak.

Namun, akhirnya rasa dua orang itu putus asa. Ekspedisi belum mendapat hasil yang memuaskan alias nihil.

Pakar Cryptozoology 

Beberapa pakar Cryptozoology mengatakan bahwa orang pendek mungkin memiliki hubungan yang hilang dengan manusia.

Apakah mereka merupakan sisa-sisa dari genus Australopithecus?

Banyak Paleontologiest mengatakan bahwa anggota Australopithecus masih ada yang bertahan hidup hingga hari ini.

Mereka lebih suka digambarkan sebagai seekor siamang.

Pertanyaan mengenai identitas orang pendek atau Uhang Pandak yang banyak dikaitkan dengan genus Australopitechus ini, sedikit pudar dengan ditemukannya fosil dari beberapa spesies manusia kerdil di Flores beberapa tahun yang lalu.

Ciri-ciri fisik spesies ini sangat mirip dengan penggambaran mengenai Orang Pendek, dimana mereka memiliki tinggi badan tidak lebih dari satu seperempat meter, berjalan tegak dengan dua kaki, dan telah dapat mengembangkan perkakas/alat berburu sederhana, serta telah mampu menciptakan api. Diperkirakan hidup antara 35.000-18.000 tahun yang lalu.

Apakah keberadaan Uhang Pandak benar-benar merupakan sisa-sisa dari Homo Floresiensis yang masih dapat bertahan hidup?

Secara jujur, para peneliti belum dapat menjawabnya.

Peneliti mengetahui, bahwa setiap saksi mata yang berhasil mereka temui mengatakan, lebih mempercayai Orang Pendek sebagai seekor binatang.

Debbie Martyr dan Jeremy Holden, juga mempertahankan pendapat mereka, bahwa Orang Pendek adalah seekor siamang luar biasa dan bukan hominid.

Terlepas dari benar tidaknya mereka adalah bagian dari makhluk halus, binatang, atau pun ras manusia yang berbeda.

Dunia tentunya masih menyimpan misteri tentang mereka yang harus terus dilakukan penelitian keberadaannya.

Intinya, meski manusia modern saat ini sudah begitu tinggi ilmu pengetahuan dan teknologinya, namun ternyata masih kalah dengan ilmu gaib yang dimiliki Orang Pendek di Kerinci. (tribunjambi.com/sripo)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved