Berita Tanja Barat

Nikah Dini Jadi Penyebab Stunting di Tanjabbar Jambi, Pjs Bupati:Lakukan Pendekatan Persuasif

Angka stunting di Tanjung Jabung Barat tahun ini menurun jika dibandingkan sebelumnya. Penurunan itu tidak signifikan, dan angkanya masih cukup tinggi

Penulis: Sopianto | Editor: Darwin Sijabat
Ist
Angka stunting di Tanjung Jabung Barat tahun ini menurun jika dibandingkan sebelumnya. Penurunan itu tidak signifikan, dan angkanya masih cukup tinggi. 

Stunting.

KUALA TUNGKAL, TRIBUN - Angka stunting di Tanjung Jabung Barat tahun ini menurun jika dibandingkan sebelumnya.

Penurunan itu tidak signifikan, dan saat ini angkanya masih menujukan cukup tinggi.

Data yang diterima dari Dinas Kesehatan Tanjabbar pada bulan Agustus 2024 tercatat sebanyak 862 jiwa stunting.

Angkata itu kata Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Dinkes Tanjabbar, Rusdi  dari penimbangan dan pengukuran balita stunting per Puskesmas pada Agustus 2024. 

Dia melaporkan total jumlah balita stunting pada Agustus 2024 tercatat sebanyak 862 jiwa, mengalami penurunan dari 993 jiwa pada Agustus 2023.

Namun, ia menekankan bahwa wilayah pesisir dengan kondisi lahan gambut masih menjadi daerah dengan angka stunting tertinggi.

Mhd Fery Kusnadi, Pjs Bupati Tanjab Barat menyebut masalah pernikahan dini yang turut menjadi faktor penyebab tingginya angka stunting

Ia menjelaskan pernikahan dini tidak hanya berkontribusi pada stunting, tetapi juga pada kemiskinan ekstrem dan tingginya angka kematian ibu.

Baca juga: Pernikahan Dini Termasuk Penyebab Tingginya Angka Stunting di Tanjung Jabung Barat

Baca juga: Angka Stunting di Tanjung Jabung Barat Menurun, Namun Perlu Perhatian

"Pernikahan dini memberikan dampak yang besar terhadap stunting, kemiskinan ekstrem, dan kematian ibu," ujarnya  

Menururutnya, tidak semua pasangan yang menikah layak untuk segera hamil, hal itu karena kondisi fisik dan kesehatan mereka belum tentu memadai.

Gunakan Pendekatan Persuasif

UNTUK mengatasi masalah stunting di Tanjung Jabung Barat, Mhd Fery Kusnadi selaku Pjs Bupati mengajak seluruh pihak, termasuk dinas kesehatan, OPD, dan para kader Posyandu untuk melakukan pendekatan persuasif kepada masyarakat.

Terutama dalam hal edukasi kesehatan dan pentingnya penundaan kehamilan pada usia dini.

"Kita harus menggunakan pendekatan persuasif dalam memberikan pemahaman kepada masyarakat,"ungkapnya. 

Ia bilang, edukasi tentang pentingnya menjaga kesehatan ibu dan anak serta bahaya pernikahan dini harus terus ditingkatkan. "Ini adalah tugas kita bersama untuk membuat perubahan yang lebih baik," pungkasnya. (ian)

SERUKAN AKSI NYATA

PJS Bupati Tanjung Jabung Barat, Mhd Fery Kusnadi menyerukan pentingnya aksi nyata dalam upaya penanggulangan stunting.

Kata dia, publikasi data stunting saja tidak cukup tanpa diiringi dengan langkah intervensi yang konkret di lapangan. 

Menurutnya, publikasi adalah langkah awal, tetapi yang lebih penting adalah bagaimana pemerintah dan seluruh pihak terkait dapat mengambil tindakan nyata untuk mengurangi angka stunting.

Baca juga: Kontribusi SKK Migas PetroChina International Jabung Ltd di Penanganan Stunting di Tanjab Barat

"Kita tidak boleh hanya sekadar mempublikasikan data, publikasi itu penting, tapi jauh lebih penting bagaimana kita melakukan intervensi yang nyata di masyarakat, masalah stunting ini adalah masalah yang harus diselesaikan dengan aksi langsung, bukan hanya dengan data di atas kertas," tegasnya saat memberikan arahan dalam kegiatan Aksi 7 Tingkat Kabupaten Publikasi Data Stunting Tahun 2024  

Dia menekankan bahwa intervensi harus menyasar pada perbaikan kondisi masyarakat secara luas, bukan hanya pendekatan dari orang ke orang.

Hal ini diharapkan dapat menciptakan perubahan yang lebih signifikan dalam menurunkan angka stunting di wilayah tersebut.

"Yang perlu kita fokuskan adalah bagaimana memperbaiki kondisi masyarakat secara keseluruhan, bukan hanya melakukan intervensi secara individual. Ini adalah pekerjaan besar yang membutuhkan sinergi antara semua pihak untuk mencapai hasil yang lebih baik," tambahnya.

Penyebab Stunting
- Tercatat sebanyak 862 jiwa per Agustus 2024
- Menurun dari 993 jiwa pada Agustus 2023
- Tingginya angka stunting jadi sorotan Pjs Bupati
- Pernikahan dini turut menjadi faktor penyebab
- Juga sebabkan kemiskinan ekstrem 
- Kemudian tingginya angka kematian ibu
- Pjs sebut tidak semua pasangan yang menikah layak untuk segera hamil
- Hal itu karena kondisi fisik
- Kemudian karena kesehatan yang belum tentu memadai

Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Download Game Minecraft MOD APK Update Terbaru 2024, Skin, Diamond dan Minecoin Unlimited +999999

Baca juga: Naik 1°C Setelah 30 Tahun, BMKG Beberkan Faktor Penyebab Kenaikan Suhu di Kota Jambi

Baca juga: Kunci Jawaban PAI Kelas 2 SD Kurikulum Merdeka Esai BAB 3 Ayo Berperilaku Terpuji Halaman 81

Baca juga: Berita AS Roma: Paulo Dybala Hanya Lelah, Bukan Cedera

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved