Berita Viral

Geger Soal Pasukan Jokowi Berani Mati Apel Akbar 22 September 2024, Sempat Disentil Amien Rais

Belakangan ramai isu soal keberadaan pasukan berani mati yang mendukung dan membela Presiden Joko Widodo.

Penulis: Tommy Kurniawan | Editor: Tommy Kurniawan
ist
Geger Pasukan Jokowi Berani Mati Apel Akbar 22 September 2024, Sempat Disentil Amien Rais 

"Ada koreksi untuk Pak Amien Rais. Yang Bapak katakan bahwa Kepres No. 17 Thn 2022 berisi permintaan maaf Presiden Jokowi kepada PKI itu TIDAK BENAR," tulis Mahfud MD.

"Kepres itu hanya berisi pengakuan terjadinya pelanggaran HAM Berat atas 13 kasus. Presiden harus mengakui karena itu adalah keputusan Komnas HAM," bebernya.

Lebih lanjut dipaparkannya, berdasarkan Tap MPR dan Undang-Undang yang dibuat ketika Amien Rais memimpin MPR, Mahfud menjelaskan yang berwenang menentukan terjadinya pelanggaran HAM Berat itu adalah Komnas HAM.

Sehingga ditegaskan Mahfud, Presiden tidak boleh tidak mengakui.

Dan atas langkah Presiden dengan Keppres Nomor 17 Tahun 2022 Dewan HAM PBB secara resmi memberi apreasiasi kepada Pemerintah Indonesia.

"Sebelum Presiden mengeluarkan Kepres 17 tersebut. memang ada yang usul agar Presiden meminta maaf kepada PKI, tetapi usul itu DITOLAK," ungkap Mahfud MD.

"Ada juga usul agar Pemerintah menulis ulang sejarah 1965/1966. Ini juga kita tolak. Sebab jika Pemerintah yang menulis sejarah nanti bisa diubah lagi oleh Pemerintah berikutnya," jelasnya.

"Makanya kita hanya mengatakan, universitas atau lembaga Riset silakan saja menulis sejarah secara ilmiah, dana bisa dari Pemerintah untuk riset. Namun hasilnya tidak harus merupakan pandangan pemerintah. Sejarah 1965/1966 sudah banyak ditulis dan versinya bermacam-macam. Silakan kalau mau diteliti lagi secara ilmiah," bebernya.

Beredar Video di Medsos

Kompas.com sempat menerbitkan artikel berjudul [KLARIFIKASI] Video Tidak Perlihatkan Demonstran Dibayar untuk Pasukan Berani Mati Jokowi.

Dalam ulasannya tersebut, dijelaskan tentang adanya video yang diklaim menampilkan salah satu warga ikut aksi Pasukan Berani Mati Dukung Jokowi (Presiden Joko Widodo), yang mengaku dibayar untuk melakukan demonstrasi.

Namun, setelah ditelusuri video tersebut dibagikan dengan konteks keliru.

Video tersebut diambil pada 2015 atau lebih dari sembilan tahun lalu, dan tidak ada kaitan dengan aksi Pasukan Berani Mati Dukung Jokowi.

Sebagai konteks, pada 22 September mendatang akan ada aksi apel akbar yang mengatasnamakan Pasukan Berani Mati Dukung Jokowi. Apel akbar itu kemudian menjadi sorotan sejumlah tokoh, termasuk mantan Ketua MPR RI Amien Rais.

Narasi yang beredar

Halaman
1234
Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved