Berita Sarolangun

Cari Sinyal Internet, Guru dan Murid di Sarolangun Jambi Harus Naik Bukit atau ke Kebun Karet

Tak hanya satu wilayah, 6 dari 11 kecamatan di Kabupaten Sarolangun, Jmabi, ternyata belum ter-cover sinyal internet.

Editor: Suci Rahayu PK
Tribun Jambi
Guru dan murid di Sarolangun, Jambi kesulitan mencari lokasi yang ter-cover sinyal internet 

Cari sinyal untuk belajar

TRIBUNJAMBI.COM, SAROLANGUN - Tak hanya satu wilayah, 6 dari 11 kecamatan di Kabupaten Sarolangun, Jmabi, ternyata belum ter-cover sinyal internet.

Cerita siswa kesulitan mendapat sinyal internet, terjadi bukan hanya di Desa Muara Pemuat, Kecamatan Batang Asai, Kabupaten Sarolangun, Jambi

Di Desa Padang Jering, siswa dan guru pernah merasakan kondisi serupa.

Surat kabar Tribun Jambi edisi 17 September 2024
Surat kabar Tribun Jambi edisi 17 September 2024 (Ist)

Kepala Madrasah Tsanawiyah (MTs) Nurul Falah Desa Padang Jering, Ariantoni, mengatakan selama ini sekolahnya tidak memiliki jaringan internet

Ketika ujian, siswa terpaksa menggunakan telepon genggam (HP), lalu mencari sinyal naik ke atas bukit. Hal itu telah berlangsung lama.

Namun, sekarang, sekolahnya telah mendapatkan bantuan WiFi dari pemerintah, meski sinyalnya masih lemah sehingga untuk ujian menggunakan komputer agak lambat.

"Sampai sekarang, siswa kami ketika ujian masih menggunakan handphone, karena pakai komputer sinyalnya lelet," ujarnya.

Sementara itu, Ainal Yakin, guru di MTs yang sama, menuturkan kondisi sekolah sebelum mendapat bantuan WiFi.

Baca juga: Tim Pemenangan Al Haris vs Romi Hariyanto di Pilgub Jambi - Haris-Sani Penuh Tokoh Senior

Baca juga: Guru dan Murid di Sarolangun Naik Bukit Cari Sinyal Internet, Banyak Desa di 6 Kecamatan Blank Spot

Setiap kali ujian, mereka terpaksa menumpang jaringan internet di SMP di Desa Kasiro yang  berjarak 1 kilometer dari sekolahnya.

Diketahui, di Desa Padang Jering, Kecamatan Batang Asai, ada beberapa sekolah tidak memiliki jaringan internet, di antaranya empat pendidikan anak usia dini (PAUD), dua taman kanak-kanak (TK), dua sekolah dasar (SD), satu madrasah tsanawiyah (Mts) dan satu madrasah aliyah (MA) swasta.

Ujian ANBK di Kebun Karet

Areal sekolah tak ter-cover sinyal internet, siswa SMP di sarolangun, Jambi, ujian ANBK di tengah kebun karet.

Kursi dan meja untuk belajar dipasang di atas lahan kebun karet, sementara terpal warna biru dipasang di sebagai penghalang panas sinar matahari.

Itulah penampakan suasana murid SMP Satu Atap di Desa Muara Pemuat, Kecamatan Batang Asai, Kabupaten Sarolangun, yang terpaksa mengikuti ujian di kebun karet.

Para siswa yang akan mengikuti ujian Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) 2024, terpaksa mencari titik lokasi yang ter-cover sinyal internet, karena di lokasi sekolah mereka tidak ada sinyal internet.

Kebun karet itu berjarak sekira 300 meter dari SMP.

Baca juga: Miris, Tak Ada Sinyal Internet, Siswa SMP di Sarolangun Jambi Ujian ANBK di Kebun Karet

Baca juga: 2000+ Akun Sultan Free Fire FF Masih Aktif dan Terbaru 2024, Full Diamond

Akhirnya, para siswa dan guru rela mengangkut meja dan kursi ke kebun karet untuk mengikuti ujian ANBK 2024.

"Ya, betul anak-anak siswa SMP satu atap di sini ujian ANBK di kebun karet karena tidak ada jaringan internet," kata Susilo Sudirman, Kepala Desa Muara Pemuat, Sabtu (14/9).

"Jumlah siswa yang mengikuti ujian ANBK waktu itu ada 17 siswa. Jarak dari sekolah ke titik lokasi sinyal internet kisaran 300 meter," lanjutnya.

Dikepung pohon-pohon karet di kanan kiri, terlihat kursi dan meja untuk belajar diletakkan di atas lahan kebun.

Terpal dipasang sebagai penghalang panas sinar matahari.

Susilo mengungkapkan sedih melihat kondisi tersebut. Karena meski teknologi sudah maju dan berkembang pesat, namun pelajar di pelosok belum dapat menikmati fasilitas tersebut.

"Kegiatan ANBK di kebun karet selama empat hari.

Di desanya, kata Susilo, kebetulan ada salah satu area kebun karet yang mendapat jaringan internet. Sementara para siswa membutuhkan sinyal internet untuk belajar. 

"Makanya siswa belajar di sana," ujarnya.

Atas kondisi tersebut, Susilo berharap ada perhatian dari pemerintah untuk memperluas jaringan internet di desanya.

Baca juga: Prediksi Skor Preston North End vs Fulham, Cek Head to Head dan Statistik Tim di Piala Carabao

Banyak Blank Spot

Dari 11 kecamatan di Kabupaten Sarolangun, ada enam kecamatan yang masih blank spot alias tidak ada jaringan internet dan sinyal telekomunikasi.

Kepala Bidang  Teknologi Informasi dan Komunikasi Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Sarolangun, Salfitri, mengatakan kecamatan yang masih ada blank spot yaitu Air Hitam, Pauh, Mandiangin, Batang Asai dan Limun.

Di desa-desa wilayah enam kecamatan itu, diskominfo telah mengusulkan pemasangan tower pada 2024.

"Data desa yang akan diinstalasi pada tahun 2024 ini, ada Desa Lubuk Jering, Desa Air Hitam, Desa Kasang Melintang, Desa Lubuk Napal di Kecamatan Pauh. Desa Rangkiling, Kecamatan Mandiangin. Desa Tambak Ratu di Kecamatan Batang Asai. Desa Mersip do Kecamatan Limun," kata Salfitri.

Dia juga mengatakan, selain itu di desa-desa enam kecamatan itu, masih banyak desa yang belum terjangkau jaringan.

Namun, pihaknya akan terus mendata desa mana saja belum ada sinyal.

"Ya, masih banyak desa belum terdata, untuk mendata tunggu perubahan , karena kami belum ada anggaran operasional," tuturnya. 

Ada Banyak Cara 

Dosen UIN STS Jambi, Afriansyah, mengatakan pemerintah harus segera mengatasi persoalan akses internet di sekolah-sekolah, terutama di daerah pinggir.

Sebelumnya, pemerintah harus terlebih dahulu menganalisis penyebab permasalahan, apakah benar faktor sinyal internet yang tidak terjangkau, atau ada faktor lain yang menyebabkan sulitnya akses.

Di era teknologi canggih saat ini, banyak alternatif yang dapat digunakan untuk memastikan sinyal internet bisa menjangkau lokasi-lokasi terpencil, bahkan di daerah pegunungan sekalipun.

Contohnya, penggunaan teknologi seperti Starlink, yang dapat memfasilitasi akses internet di lokasi-lokasi sulit. Tidak ada lagi alasan terkait sulitnya akses jaringan internet di zaman sekarang.

Pemerintah sepatutnya memperhatikan daerah-daerah yang masih memiliki kendala seperti ini, karena apabila hal yang seperti ini dibiarkan terus-menerus tentunya akan membuat kualitas pendidikan akan menurun dan tentu sulit bagi daerah yang tertinggal untuk bersaing dengan daerah yang lebih maju.

 


Simak berita terbaru Tribunjambi.com di Google News

Baca juga: Tim Pemenangan Al Haris vs Romi Hariyanto di Pilgub Jambi - Haris-Sani Penuh Tokoh Senior

Baca juga: Prediksi Skor Club Brugge vs Dortmund, Cek Head to Head dan Statistik Tim di Liga Champions

Baca juga: Striker Inter Milan Lautaro Martinez Alami Masa Sulit yang Berkepanjangan di Awal Musim Ini

Sumber: Tribun Jambi
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved