Kronologi Pria Meninggal Saat Terjebak Macet di Puncak Bogor, Ada 140 Ribu Kendaraan di Lokasi
Kasat Lantas Polres Bogor, AKP Rizky Guntama, jumlah kendaraan yang berada di Jalan Raya Puncak, Bogor, kemarin, ada 140.000 kendaraan.
SEORANG pria meninggal dunia saat terjebak macet parah di Puncak Bogor, Jawa Barat, kemarin.
Pria berinial J itu terjebak kemacetan selama sembilan jam.
Peristiwa terjadi pada Minggu (15/9/2024) sekira pukul 21.00 WIB.
Kini jenazah pria tersebut disemayamkan sementara di masjid sekitar lokasi.
"Infonya korban ini punya (penyakit) asma," kata warga di sekitar lokasi kejadian, dikutip dari Tribunnews.com.
Informasi dari Kasat Lantas Polres Bogor, AKP Rizky Guntama, jumlah kendaraan yang berada di Jalan Raya Puncak, Bogor, kemarin, ada 140.000 kendaraan.
Kemacetan bukan hanya dialami pengendara roda empat. Kendaraan roda dua pun terjebak kemacetan.
Lebih dari seratus ribu kendaraan yang melintas di sana pada pukul 00.00 hingga 23.00 WIB.
Ambulans Tersendat-sendat
Sementara itu, ambulans untuk mengevakuasi jenazah korban tidak bisa langsung mencapai titik lokasi lantaran tidak bisa menembus kemacetan.
Akhirnya, jenazah korban disemayamkan sementara di masjid di sekitar lokasi.
"Sudah minta ambulans. Tapi lokasi tidak bisa dicapai ambulans, Jalan Raya depan Gunung Mas tidak bergerak ke arah Jakarta," lanjutnya.
Wisatawan juga mengatakan di area Gunung Mas pun macet, kendaraan tidak gerak.
"Ngantre mau keluar," kata wisatawan bernama Ani.
"Almarhum disemayamkan di Masjid Al Bustam, dekat kantor agro," imbuhnya.
Ani mengatakan, korban bersama rombongannya terjebak macet selama delapan jam di jalur Puncak Bogor.
"Bus yang terdapat korban meninggal terjebak di Gunung Mas sejak pukul 13.00 WIB," ujar Ani.
Detik-detik Sebelum Meninggal
Sebelum meninggal dunia, dia menambahkan, korban diketahui sempat turun dari bus yang ditumpanginya.
"Bapak ini (korban) turun dari bus, kemungkinan mau mencari kamar kecil.
Bus masih di parkiran, jauh dari pintu gerbang," tandasnya.
Sebelumnya, kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat benar-benar mengalami kemacetan parah saat 'Long Weekend' Maulid Nabi Muhammad SAW, Minggu (15/9/2024).
Arus lalu lintas baik dari dan menuju kawasan Puncak macet parah.
Sekitar 140.000 kendaraan melintasi wilayah itu.
Warga bernama Ryreen yang terjebak kemacetan horor sejak pukul 10.00 WIB, menyebut situasi lalu lintas di sekitar masjid At Taawun benar-benar tidak dapat bergerak sama sekali alias 'stuck'.
Dari arah bawah arus kendaraan bermotor tidak dilakukan penutupan sehingga memperparah kemacetan.
"Banyak(kendaraan dari bawah) terutama motor masih banyak arah naik dan mobil arah naik stuck juga aku arah turun," ujar Ryreen.
Ryreen pun saat ini harap-harap cemas, sebab kendaraan roda empat yang ditumpanginya kondisi bahan bakar minyak (BBM) mulai menipis.
"Enggak nyampai setengahnya ini harus hemat-hemat," kata dia.
Serupa dengan Ryreen, Titik juga terjebak kemacetan parah. Bedanya, Titik hendak naik ke atas atau menuju arah Cianjur, Jawa Barat.
Sejak pukul 13.30 WIB kendaraan bermotor yang ditumpanginya baru tiba di Cipanas, Jawa Barat.
"Aku dari pukul 13.30 WIB dari Cibodas baru sampai Cipanas jam segini," katanya.
Saat berbincang dengan Tribun jam menunjukkan pukul 20.00 WIB. Itu artinya Titik menempuh waktu dari Cibodas ke Cipanas dalam waktu kurang lebih tujuh jam.
One Way Diberlakukan
Satlantas Polres Bogor memberlakukan sistem satu arah untuk mengatasi kemacetan parah di kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat.
Sistem one way ke arah Jakarta ini diberlakukan selama 14 jam, dimulai dari Minggu (15/9/2024) siang hingga Senin (16/9/2024) dini hari.
Pemberlakuan one way karena ada lonjakan volume kendaraan yang luar biasa di kawasan itu.
Data dari petugas menunjukkan bahwa jumlah kendaraan yang masuk ke Puncak pada hari sebelumnya mencapai 140.000 unit, baik yang menuju maupun meninggalkan kawasan tersebut.
Pihak kepolisian memprediksi bahwa puncak arus libur panjang di Puncak akan terjadi pada Senin siang.
Itu dilakukan mengingat keesokan harinya aktivitas sekolah dan pekerjaan akan kembali normal, sehingga diperkirakan banyak wisatawan kembali ke kota asal. (tribunnews.com)
Baca juga: Sempat Kabur, Ayah di Tebo Jambi yang Rudapaksa Anak Kandung Selama 10 Tahun Ditangkap
Baca juga: Viral Ribuan Nasi Tumpeng Dibuang usai Perayaan Hari Jadi Kabupaten Karawang ke-391
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.