Pilgub Jambi

Tokoh Muda ini Ingatkan Berpolitik Santun di Pilgub Jambi 2024

Tokoh muda Jambi, Nanda Herlambang mengingatkan dua pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur untuk berpolitik dengan santun pada Pilgub 2024.

Penulis: Danang Noprianto | Editor: Rohmayana
Tribunjambi.com/Danang
Al Haris dan Romi Harianto 


TRIBUNJAMBI.COM, JAMBI - Tokoh muda Jambi, Nanda Herlambang mengingatkan dua pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur untuk berpolitik dengan santun pada kontestasi Pilgub Jambi 2024.

Meski dua pasangan bakal calon gubernur dan wakil gubernur Jambi telah memastikan akan maju di Pilgub Jambi, namun narasi negatif dan menyudutkan masih beredar diantara dua pasangan ini.

Sebut saja narasi usang skenario borong partai dan jegal menjegal sebelum pendaftaran calon ke KPU beberapa waktu lalu.

Hal ini yang menjadi sorotannya dalam kontestasi Pilgub Jambi 2024. Ia mengatakan bahwa narasi tersebut seolah-olah memframming salah satu kandidat melakukan politik kotor.

Mahasiswa Pascasarjana Universitas Indonesia ini mengungkapkan bahwa partai politik dalam menentukan pilihannya di Pilkada sudah pasti memperhitungkan berbagai hal dengan matang.

"Penentuan calon wakil kepala daerah sudah pasti mengedepankan prinsip kehati-hatian, bagaimana bisa saling memahami dan melengkapi baik itu visi misi, rekam jejak, dan prestasinya," ungkapnya, Sabtu (7/9/2024).

Baca juga: Tak Mau Bayari Utang Judol, Istri di Sumedang Dianiaya Suami hingga Tewas

Baca juga: Program Satu Rumah Satu Sarjana Wali Kota Sungai Penuh Diapresiasi Gubernur Jambi

Terlebih di menit-menit akhir, salah satu bakal calon wakil gubernur yang sudah beredar mengundurkan diri, ia menyayangkan karena ini juga menjadi narasi politik jegal menjegal.

"Menurut saya dua faktor yg melatarbelakangi, pertama karena bu Saniatul Lativa merupakan kader tulen partai Golkar sehingga dia tunduk dan patuh terhadap keputusan partai," ujarnya.

"Kedua ada komitmen dan keputusan dengan calon gubernurnya yang tidak tercapai sehingga beliau memutuskan untuk mundur," ucapnya.

Sehingga ia mengharapkan agar narasi-narasi politik yang negatif ini tidak kembali muncul dan mengedepankan narasi-narasi politik positif dan santun.

Sementara itu, Pengamat Politik Universitas Nurdin Hamzah Jambi, Dr Pahrudin juga menjelaskan bahwa fenomena soal banyaknya dukungan partai kepada pasangan Al Haris dan Abdullah Sani ini disebabkan oleh tiga alasan, yakni Elektabilitas, Kompetitor dan Pragmatisme partai.

"Kenapa partai banyak atau nyaris mayoritas mendukung Haris Sani yang pertama ini terkait dengan tingkat keterpilihan dari berbagai survei, itu kan selalu berada di posisi teratas," ujarnya.

"Jadi ini lebih pada soal elektabilitas Haris Sani yang selalu menempati posisi pertama," tambahnya.

Kemudian alasan kedua terkait dengan tidak hadirnya kompetitor utama yakni Syarif Fasha dan Cek Endra yang tidak maju di Pilgub Jambi.

Kemudian yang ketiga soal pragmatisme partai politik, sehingga partai politik tidak mau terlalu banyak pusing dengan memilih mendukung calon yang memiliki tingkat keterpilihannya lebih dibanding yang lainĀ 

"Ini saya lihat kenapa banyak partai berbondong-bondong mendukung Haris Sani," tutupnya. (Tribunjambi.com/ Danang Noprianto)

Dapatkan Berita Terupdate Tribunjambi.com di Google News

Sumber: Tribun Jambi
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved