Berita Muaro Jambi

Api tak Kunjung Padam, BPBD Akan Naikkan Status

Kebakaran hutan dan lahan di Desa Rantau Panjang Kecamatan Kumpeh Kabupaten Muaro Jambi sudah hampir dua pekan tak kunjung padam.

Penulis: Muzakkir | Editor: Heri Prihartono
istimewa
Hingga kini, kebakaran hutan dan lahan di Desa Rantau Panjang Kecamatan Kumpeh Kabupaten Muaro Jambi masih terus berlanjut. 

Api tak Kunjung Padam, BPBD Akan Naikkan Status


Laporan Wartawan Tribunjambi Muzakkir 

TRIBUNJAMBI.COM, SENGETI -- Kebakaran hutan dan lahan di Desa Rantau Panjang Kecamatan Kumpeh Kabupaten Muaro Jambi sudah hampir dua pekan tak kunjung padam.


Puluhan petugas yang diturunkan kelapangan terus berjibaku untuk memadamkan api tersebut. Pemadaman dilakukan dengan water bombing dan manual oleh petugas.


Plt Kalaksa BPBD Kabupaten Muaro Jambi, Ardanus ketika dikonfirmasi menyebut jika saat ini pihaknya masih koordinasi dengan BPBD Provinsi Jambi untuk menyikapi permasalahan ini. Jika memang tidak bisa diselesaikan maka statusnya akan dinaikkan.


"Selain di kumpeh, hampir setiap hari dikawasan lain juga terjadi kebakaran. Jadi kita akan menaikkan status," kata Ardanus.

Hingga kini, kebakaran hutan dan lahan di Desa Rantau Panjang Kecamatan Kumpeh Kabupaten Muaro Jambi masih terus berlanjut. 


Puluhan tim masih berjibaku melakukan pemadaman. Pemadaman dilakukan dengan cara manual yang disemprotkan oleh tim dan ada yang menggunakan water bombing.


Plt Kalaksa BPBD Kabupaten Muaro Jambi, Ardanus ketika dikonfirmasi menyebut, sampai saat ini api sudah berkobar selama 12 hari. Petugas gabungan masih terus berupaya untuk melakukan pemadaman.


Jauhnya lokasi ditambah dengan jenis lahan gambut menjadi penyebab utama sulitnya api dipadamkan. Api membakar lahan gambut itu mencapai lebih dari lima meter dibawah tanah.

 


Menurut dia, penanganan pemadaman api di lahan gambut sedikit lebih rumit dibandingkan dengan lahan mineral. Penyiraman harus benar-benar padam hingga permukaan menjadi seperti bubur. Jika tidak, api dibawah tanah tetap hidup dan berpotensi untuk merembet lagi.

 


"Sekarang sudah masuk hari ke-12 api berkobar. Petugas masih terus berjibaku untuk melakukan pemadaman," kata Ardanus. 


Menurut dia, meski hampir dua pekan berkobar, namun Ardanus menyebut jika belum begitu berpengaruh terhadap kesehatan masyarakat. Setiap hari petugas melakukan pemadaman dan pendinginan hal itu membuat asap tidak begitu banyak.


"Sebelumnya memang sedikit kabut asap, tapi sekarang sudah berkurang, sebab setiap hari dilakukan pemadaman dan pendinginan," imbuhnya. (*)

Baca juga: BMKG Sempat Warning Kualitas Udara, Namun Belum Bersifat Berbahaya

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved